FX.co ★ Tujuh perhiasan tertua di dunia

Sejak jaman dahulu, wanita dari seluruh dunia telah berusaha untuk mempercantik diri mereka tidak hanya dengan bantuan kosmetik tetapi juga dengan bantuan perhiasan. Wanita modern dapat menemukan semua bentuk perhiasan hampir di mana-mana. Tetapi wanita yang hidup jauh sebelum kita selalu menemukan peluang untuk membuat diri mereka lebih menarik. Mari berjalan-jalan di jalur memori perhiasan dan temukan 7 karya tertua di seluruh dunia.

Perhiasan Neanderthaldari Kroasia

Arkeolog yang menggali di gua-gua Kroasia berhasil menemukan bahwa Neanderthal belajar bagaimana membuat perhiasan 130.000 tahun yang lalu, jauh sebelum kesenian ini dikuasai oleh nenek moyang kita, Cro-Magnons. Para ilmuwan mampu menggali tidak hanya tombak, kapak tangan dan segala macam alat kerja dan instrumen tetapi juga beberapa benda mirip perhiasan yang terbuat dari cakar elang laut, burung pemangsa agresif, yang cukup langka di pegunungan Kroasia.

Dilihat dari usia cakar, kalung ini adalah spesimen tertua dari perhiasan yang dibuat oleh Neanderthal.

Manik-manik Siput Nassarius

Liontin yang terbuat dari cangkang siput laut yang disebut Nassarius juga merupakan salah satu perhiasan tertua di dunia. Pada musim panas 2017, sebuah tim arkeolog berhasil menemukan tiga belas manik-manik serupa di seluruh benua Afrika, dengan contoh tertua yang ditemukan di Maroko, dibuat sekitar 80.000 tahun yang lalu.

Kerang ini memiliki lubang untuk tali, dan ada sisa-sisa mural yang dibuat dengan oker merah. Saat ini, artefak tersebut disimpan di Universitas Oxford.

Manik-manik Kerangka Burung Unta Kenya

Kalung semacam ini pertama kali ditemukan di situs Enkapune Ya Muto, yang diterjemahkan sebagai Gua Senja, di Kenya. Tempat yang berada di bukit Mau ini dianggap sebagai monumen arkeologi dari era Paleolitik Hulu. Ornamen yang ditemukan di sini, terbuat dari kerangka burung unta yang dibor, diyakini berumur 40.000 tahun dan termasuk yang tertua di dunia.

Potongan perhiasan serupa ditemukan di Diepkloof Rock Shelter di Afrika Selatan. Para ilmuwan memperhitungkan perhiasan tersebut bahkan lebih tua, 70-75 ribu tahun.

Gelang Batu Denisovan

Pada tahun 2008 di situs penggalian di wilayah Altai Siberia, fragmen tulang kecil ditemukan di antara beberapa peninggalan manusia. Pada awalnya, para ilmuwan tidak dapat menentukan sifat artifak ini: dua fragmen ini selebar 2,7 cm dengan tebal sedikit kurang dari satu sentimeter.

Setelah banyak pemeriksaan, para ilmuwan Inggris tidak hanya menemukan bahwa perhiasan ini adalah gelang, tetapi juga menunjukkan umurnya, setidaknya 40 ribu tahun.

Kekayaan Emas Varna

Tanah pemakaman Varna, yang secara tidak sengaja ditemukan pada tahun 1972 di bagian industri kota Varna di Bulgaria, sekarang dianggap sebagai salah satu monumen arkeologi terpenting di Eropa prasejarah. Selama pengerjaan konstruksi, para pekerja menemukan beberapa benda bersinar di dalam ember excavator. Jelas bahwa itu adalah perhiasan emas dan fragmen produk keramik.

Secara total, 294 kuburan, lebih dari 3 ribu objek emas dengan berat total lebih dari kg, berbagai benda tembaga, lebih dari 600 keramik (termasuk emas), serta batu api berkualitas tinggi dan pisau obsidian dan ornamen ditemukan di nekropolis Varna dari milenium ke-5 SM.

Perhiasan Kaca Mesir

Mesir adalah pusat dari salah satu peradaban kuno dan gudang kekayaan yang tak habis-habisnya untuk arkeologi modern. Tradisi yang dilakukan terus-menerus oleh pandai emas Mesir bertanggung jawab atas topeng penguburan Tutankhamun, patung Nefertiti, batu emas dari Piramida Giza, dan banyak keajaiban penting lainnya.

Menurut laporan arkeologi, perhiasan kaca dan benda-benda berharga dibuat hampir 5 ribu tahun yang lalu di Mesir. Pada saat itu, tidak hanya wanita tetapi juga pria yang mengenakan perhiasan, seperti cincin, gelang, kalung, tiara, medali dan banyak lagi.

Perhiasan Mesopotamia

Seperti di Mesir, di Mesopotamia, perhiasan tidak hanya populer di kalangan wanita. Potongan-potongan perhiasan dikenakan oleh pria dan bahkan anak-anak. Setiap anggota masyarakat, tanpa memandang kelas dan ras, mengenakan benda-benda dekoratif atau jimat, yang, tidak seperti di peradaban kuno lainnya, bukanlah atribut dari hanya tokoh kerajaan.

Dengan demikian, produksi perhiasan di Mesopotamia dikembangkan ke standar tertinggi, dan pengrajin yang bekerja dengan logam mulia (emas, tembaga, perak) dan batu (carnelian, jade dan lapis lazuli) dalam guild khusus dikontrol oleh pemerintah.