FX.co ★ 5 negara yang paling banyak menggunakan energi surya
5 negara yang paling banyak menggunakan energi surya
Kini, sumber energi terbarukan memimpin sumber-sumber energi lainnya karena mereka dapat menjamin pasokan energi yang lebih stabil dan andal. Penggunaan energi surya dalam sektor manufaktur semakin meningkat. Sebagian negara telah lama menggunakannya dan menjadi pimpinan di area ini. Lihat negara-negara ini dalam galeri foto kami.
Jerman
Jerman adalah salah satu negara pertama yang mengembangkan dan menerapkan teknologi energi surya. Transisi jangka panjang ke energi bersih telah membuat ekonomi Jerman menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Selain itu, Jerman sangat bergantung pada energi terbarukan karena membantu ekonominya berkembang dengan laju yang lebih cepat. Secara khusus, pemerintah Jerman berencana menggunakan hanya energi surya dan energi terbarukan lainnya dalam waktu dekat. Sebagai salah satu pemimpin dunia dalam mempromosikan energi surya, Jerman memperkuat keberadaannya dalam industri ini.
Tiongkok
Tiongkok dianggap sebagai konsumen hidrokarbon terbesar di dunia. Selain itu, sejak 2015 Tiongkok adalah pemimpin dalam perakitan dan pembelian panel-panel surya. Negara ini memiliki pembangkit listrik tenaga surya raksasa yang menjual daya ke perusahaan-perusahaan utilitas. Kepentingan energi surya semakin melonjak di Tiongkok karena negara tersebut memiliki kebutuhan besar akan listrik. Pemerintah Tiongkok menyediakan bantuan keuangan untuk proyek-proyek terkait energi surya.
Jepang
Di Jepang, jumlah panel suryanya sangat besar. Selain itu, negara ini berada di antara pemimpin dalam produksi energi surya. Setelah kecelakaan nuklir Fukushima-1 pada 2011, energi surya menjadi semakin mendominasi di negara ini. Saat ini, penggunaan energi terbarukan naik dua kali lipat. Stasiun-stasiun pembangkit listrik dibuat dari panel tahan-air yang telah dibangun di negara ini. Panel-panel tersebut didinginkan dengan air. Para pakar berpendapat bahwa perkebunan surya mengambang seperti ini akan segera menyebar luas.
Italia
Italia juga memiliki pembangkit listrik tenaga surya. Namun, mereka menghasilkan energi yang lebih kecil dibandingkan dengan Jerman, Jepang dan Tiongkok. Pada 2017, mereka membangkitkan 25,2 gigawatts listrik, yaitu 10% dari total listrik yang digunakan oleh negara tersebut. Namun, banyak dari pembangkit ini yang tidak menghasilkan keuntungan dan terpaksa ditutup. Para pakar yakin bahwa dalam waktu dekat, pembangkitan tenaga surya oleh pembangkit listrik tenaga surya Italia akan menurun.
AS
Amerika Serikat juga berinvestasi dalam pengembangan sumber-sumber energi terbarukan. Negara ini berada di antara negara-negara yang paling banyak menggunakan energi terbarukan. Pemerintah AS melakukan yang terbaik untuk mendorong perusahaan-perusahaan menggunakan energi surya. Sebagai contoh, berkat program-program pemerintah untuk implementasi energi surya dalam layanan masyarakat dan perumahan, konsumsi energi alternatif dengan sektor utilitas naik 3,9 gigawatss. Dalam waktu dekat, para pakar memprediksi kenaikan jumlah pembangkit listrik tenaga surya.