FX.co ★ Prediksi Yang Paling Mengganggu untuk 2019
Prediksi Yang Paling Mengganggu untuk 2019
Jatuhnya pasar saham AS
Beberapa ekonom yakin bahwa jatuhnya pasar saham AS bukanlah tahap akhir. Pelaku pasar akan melihat berlanjutnya penurunan. Analis memprediksi bukan hanya jatuhnya harga saham tetapi juga krisis yang sepenuhnya berkembang dengan resesi jangka panjang pada ekonomi. Skenario ini tidak termasuk, karena terdapat tanda meningkatnya penurunan ekonomi AS. Krisis keuangan di Amerika akan berdampak negatif pada ekonomi global dan akan mempengaruhi nilai aset.
Harga minyak $30
Biaya aset komoditas yang paling penting, minyak, sangat tergantung pada situasi di pasar keuangan. Pada akhir 2018, aset ini turun dari $ 87 menjadi $ 50 dan ada penggeledahan di pasar global. Sebelumnya, pada 2016, harga minyak turun di bawah $ 30 per barel, dan itu hampir menjadi bencana bagi sejumlah negara. Jika terjadi perkembangan seperti itu, keruntuhan bisa terjadi lagi. Agar harga minyak jatuh lebih dalam lagi, keinginan pemain pasar besar sudah cukup, dan kesepakatan OPEC + untuk mengurangi produksi tidak akan mempengaruhi situasi, para ahli yakin.
Mata uang AS senilai 100 ruble
Jatuhnya harga minyak tak terhindarkan akan menyebabkan devaluasi rubel Rusia, analis percaya. Banyak dari mereka memperkirakan bahwa pada tahun 2019 di Federasi Rusia 1 dolar AS akan dikenakan biaya 100 rubel. Namun, rubel dapat melemah karena alasan lain, misalnya karena sanksi atau pembelian mata uang oleh Bank Sentral. Namun demikian, otoritas keuangan Federasi Rusia tidak akan membiarkan pelemahan signifikan mata uang nasional, meskipun posisinya tetap tidak stabil.
Sanksi yang lebih tegas dan larangan penggunaan dolar AS
Menurut para ahli, pada 2019 pelemahan rubel akan diikuti oleh sanksi keras AS yang mempengaruhi bank terbesar dan utang nasional Federasi Rusia. Akibatnya, Rusia akan terisolasi, terputus dari sistem keuangan dan ekonomi global. Setelah pengenalan sanksi terhadap RusAl, yang dianggap sebagai "versi percontohan," serangan lain terhadap ekonomi Rusia akan menyusul. Sanksi baru akan menyebabkan larangan transaksi dalam dolar AS. Banyak perusahaan Rusia sekarang menggunakan euro ketika berhadapan dengan mitra asing, dan tren ini akan menguat.