GBP/USD berjuang untuk menembus zona resistance -1/8 Murray. Seak awal minggu ini, pound telah diperdagangkan dalam kisaran harga antara 1,3082-1,3140 terhadap dolar AS. Lambungan intraday yang sederhana dibatasi di bawah bagian atas saluran tren penurunan yang terbentuk sejak 3 Maret.
Memburuknya situasi di Ukraina membuat investor berlindung pada emas dan dolar AS. Ini berarti bahwa pound Inggris berada di bawah tekanan ke bawah seperti yang dapat kita lihat pada grafik di atas.
Investor tetap khawatir mengenai dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina. Selain itu, kenaikan harga baru-baru ini telah memicu kekhawatiran akan guncangan inflasi terhadap ekonomi dunia, meningkatkan risiko stagflasi.
Pasangan ini menunjukkan kenaikan harian sederhana di atas 1,3100 di awal sesi Asia.
Kerugian lebih lanjut kemungkinan akan terjadi dalam jangka pendek kecuali GBP bangkit kembali dan berkonsolidasi di atas 1,3122 (SMA 21).
Prospek yang tidak pasti untuk ekonomi global dan kebijakan bank sentral membuat investor menilai kembali portofolio mereka dan risikonya tampaknya condong ke arah kerugian lebih lanjur dari GBP/USD.
Meskipun ekonomi AS kurang rentan terhadap dampak negatif dari konflik Rusia – Ukraina yang meningkat, ekonomi AS masih berjuang dengan inflasi tinggi beberapa dekade.
Minggu depan, FED secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunganya yang dapat menekan GBP/USD menuju level 1,2800.
Pada grafik 1-jam, kita dapat melihat pembentukan segitiga simetris. Penembusan tajam di atas segitiga ini dan penembusan tajam saluran penurunan dapat mengurangi tekanan pada pound Inggris dan kita dapat melihat reli dengan target menuju 0/8 Murray di 1,3183 dan menuju 200 EMA di 1,3285.
Rencana trading kami untuk beberapa jam ke depan adalah menunggu penembusan di atas -1/8 Murray di sekitar 1,3122 untuk membeli dengan target di 1,3183, 1,3244 dan hingga 200 EMA di 1,3285.
