Pekan ini dimulai dengan sangat tidak berhasil untuk mata uang Inggris: menurun tajam pada hari Senin, 21 Desember. Namun, Pound memperoleh kepercayaan pada hari berikutnya di tengah kemungkinan solusi baru untuk masalah yang sedang terjadi.
Dorongan kuat untuk penurunan Pound adalah situasi yang memburuk tentang jenis COVID-19 baru yang ditemukan di Inggris, serta kurangnya kompromi Brexit, terutama pada masalah perikanan. Namun, jika otoritas Inggris hampir tidak bisa mengendalikan masalah pertama, maka ada perubahan positif terkait masalah kedua. Bloomberg mengatakan bahwa Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, telah mendekati Komisi Eropa dengan proposal perikanan baru.
Mata uang Inggris segera bereaksi terhadap pidato resmi tersebut, yang melonjak pada larut malam pada hari Senin. Analis yakin bahwa reversal sangat mempengaruhi Pound. Sebelumnya, ketika tidak mungkin menyelesaikan masalah penangkapan ikan di perairan Inggris, Pound menurun seiring dengan tidak adanya kesepakatan antara kedua pihak. Namun, hal itu berubah pada Senin larut malam ketika pasangan GBP/USD secara aktif diperdagangkan pada nilai puncak, dekat level 1.3483. Hari ini, pasangan kehilangan sebagian posisinya. Pasangan diperdagangkan di kisaran 1.3397-1.3398, mencoba naik. Namun, para ahli kembali mencatat penurunan.
Keruntuhan Pound saat ini difasilitasi oleh situasi yang memburuk dengan COVID-19. Pengetatan karantina di negara itu karena jenis baru dari virus yang diindikasikan, serta negosiasi yang sulit dan tegang dengan UE. Para ahli menekankan bahwa penyelesaian cepat periode transisi Brexit memperburuk situasi saat ini. Namun demikian, ada sedikit harapan yang dikemukakan oleh Perdana Menteri Inggris tadi malam mengenai usulan penangkapan ikan yang baru. Brussels saat ini sedang mempertimbangkan proposal baru dari Boris Johnson. Ini memberikan kompromi dalam memecahkan masalah penangkapan ikan di perairan teritorial Inggris.
Bloomberg melaporkan bahwa otoritas Inggris dapat menyetujui kepada UE tentang masalah penurunan kuota penangkapan ikan, asalkan pihak lain berkompromi mengenai poin yang tersisa. Tadi malam, London mengumumkan kesiapannya untuk membuat konsesi pada penangkapan ikan dengan imbalan tindakan serupa yang dilakukan oleh Brussel di daerah lain. Inisiatif baru negosiator Inggris melibatkan pengurangan jumlah tangkapan yang ditransfer ke Inggris hampir sepertiganya. Sebelumnya, Inggris bersikeras agar Uni Eropa menerapkan persyaratan kuota setidaknya 60%, tetapi sekarang siap untuk mengurangi angka ini.
Perubahan politik seperti itu melemahkan posisi Pound. Berdasarkan pengamatan analis, GBP telah berulang kali mencoba meninggalkan posisi sebagai orang luar, tetapi situasi sulit dengan Brexit dan jenis baru virus Corona membuatnya mundur. Upaya untuk bangkit terkadang berhasil, meski hanya sementara. Namun demikian, para ahli mengharapkan dinamikanya relatif stabil.