Pasar saham AS menguat pada hari Senin di tengah berita bahwa Donald Trump telah menandatangani tagihan bailout $ 2.3 triliun yang penandatanganan ini telah lama ditunggu-tunggu. Tindakan tersebut memperkuat tingkat kepercayaan terhadap pemulihan ekonomi.
Tetapi pada minggu lalu, Presiden AS yang masih menjabat itu menganggap RUU tersebut memalukan dan menuntut KOngres untuk meningkatkan pembayaran dari $ 600 menjadi $ 2,000, serta mengurangi beberapa biaya lainnya.
"Pengesahan RUU stimulus telah meredakan beberapa kekhawatiran, dan investor lega bahwa ada bantuan," menurut Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.
Pada hari Senin, pihak Demokrat di Kongres AS memberikan suara pada proposal untuk meningkatkan pembayaran bantuan kepada masyarakat Amerika, tetapi tidak secara eksplisit berharap bahwa itu akan menerima dukungan di Senat yang dikendalikan Republik.
Banyak pihak dari partai Republik menentang kenaikan gaji, dan Trump tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mengubahnya. Oleh karena itu, sangat jelas bahwa kecil kemungkinan kenaikan pembayaran akan dilalui.
Kembali ke kondisi pasar saham, sepuluh dari sebelas sektor utama indeks S&P 500 telah tumbuh secara tajam, dan peningkatanan terbesar berasal dari teknologi, layanan konsumen, dan hak bebas konsumen.
Selain itu, S&P 500 diperkirakan akan naik lebih dari 15% tahun ini di tengah kebijakan moneter yang lunak, likuiditas yang tinggi, dan program vaksinasi.
Dan di minggu terakhir tahun ini, volume perdagangan diperkirakan akan kecil, meskipun statistik dari tahun-tahun sebelumnya, ketika musim dingin selalu menjadi periode yang kuat bagi saham.
Dalam catatan lain, para senator juga berusaha untuk membatalkan veto Trump baru-baru ini mengenai kebijakan memperkenalkan tagihan $ 740 miliar untuk Departemen Pertahanan. Jika berhasil, maka senator-senator ini akan menjadi yang pertama membatalkan veto yang dibuat oleh Trump.
Menurut Trump, alasan memveto RUU yang telah di jalankan setiap tahun sejak 1961 karena, keberatan dengan perlindungan tanggung jawab untuk perusahaan-perusahaan media sosial yang tidak terkait dengan keamanan nasional. Selain itu, Trump juga tidak ingin mengganti nama pangkalan militer dengan nama para jenderal yang berjuang untuk Konfederasi dan perbudakan selama Perang Saudara.
Meskipun delapan veto Trump sebelumnya ditegakkan berkat dukungan dari Partai Republik, para penasihat mengatakan bahwa veto yang satu ini memiliki kemungkinan besar untuk dibatalkan. RUU itu disahkan oleh kedua majelis Kongres dengan lebih dari dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk mengatasi veto Trump.
