Indeks saham AS ditutup di level rekor karena penandatanganan RUU ekonomi dan belanja negara senilai $2,3 triliun. Peningkatan optimisme mendorong pertumbuhan indeks saham di negara-negara Asia Pasifik dan kontrak berjangka Brent Februari, yang didukung positif oleh laporan API mengenai penurunan saham.
Secara umum, pasar naik secara positif, sementara dolar AS akan tetap dalam tekanan.
NZD/USD
Dolar Selandia Baru berpeluang bagus untuk melanjutkan pertumbuhan dalam jangka menengah. Perkiraan konsensus NZIER terbaru menunjukkan revisi ke atas yang cukup besar di hampir semua parameter ekonomi makro yang signifikan, yang menunjukkan pemulihan dalam grafik berbentuk V. Ini tidak diperkirakan pada musim panas, baik untuk AS maupun negara-negara Eropa.
Awalnya, peningkatan permintaan yang signifikan diperkirakan sebagai reaksi terhadap langkah-langkah stimulus RBNZ. Secara khusus, skema subsidi upah, peningkatan tunjangan sosial, dan penurunan level hipotek telah mendorong permintaan perumahan dan belanja ritel. Meningkatnya ekspektasi terhadap permintaan konsumen menyebabkan kenaikan prakiraan inflasi, sementara pulihnya kepercayaan bisnis dan meningkatnya niat untuk mempekerjakan lebih banyak pegawai menyebabkan penurunan prakiraan pengangguran.
NZIER juga percaya bahwa peningkatan penggunaan kapasitas akan mengarah pada kenaikan upah yang lebih cepat, dan karena perekonomian Selandia Baru telah terbukti lebih tahan terhadap tekanan daripada prakiraan, kekhawatiran atas pengenalan suku bunga negatif RBNZ berkurang.
Situasi terakhir mungkin merupakan kunci bagi reorientasi arus keuangan. Posisi spekulatif long bersih CME tetap bullish. Harga target terus naik, sehingga kenaikan harga pasangan NZD/USD benar-benar logis.
Di sisi lain, sejumlah prakiraan sekunder tidak keluar dari tren umum - pertumbuhan tahunan konsumsi swasta diperkirakan naik sebesar 7,2% hingga Maret 2022. Ketidakpastian atas ekspor telah menurun, yang prakiraannya untuk tahun 2021 direvisi ke atas. Di sini, investasi dalam konstruksi diperkirakan naik sebesar 8%.
Semuanya menunjukkan bahwa dolar Selandia Baru akan diminati, terutama di tengah tingginya ketidakpastian atas pemulihan ekonomi AS. Pagi ini, harga NZD/USD melampaui level resistance 0,7166 dan mencapai titik tertinggi dua setengah tahun di 0,7185. Sasaran strategis bull adalah konsolidasi di atas level resistance 0,7560, yang berarti pembalikan tren jangka panjang. Dan meskipun NZD mungkin gagal pada percobaan pertama, pertumbuhan menuju resistance kunci ini masih mungkin dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.
AUD/USD
Dolar Australia juga berpeluang bagus untuk terus menguat. Posisi short bersih untuk minggu pelaporan ini turun sebanyak 372 juta. Secara umum, situasinya netral dengan sedikit keuntungan bullish. Harga target berada di atas rata-rata jangka panjang, sehingga trennya tetap bullish.
Bertentangan dengan Selandia Baru, ekonomi Australia diperumit oleh meningkatnya ketegangan dengan China. Komunikasi diplomatik antar kedua negara di tingkat menteri dan di atasnya telah dihentikan selama lebih dari setahun. Dari sudut pandang China, Australia adalah pendukung paling konsisten Amerika Serikat dalam perang sanksi terhadap China, meskipun faktanya China adalah mitra dagang terbesarnya.
Dalam pandangan ini, ketegangan dengan China merupakan faktor utama yang menghalangi Australia untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan lingkungan eksternal yang dapat mendukung ekonominya. Di saat yang sama, kemenangan Biden dalam pemilu AS meningkatkan kemungkinan adanya stimulus tambahan, yang berarti kenaikan harga komoditas.
Risiko COVID-19 di Australia lebih rendah daripada negara-negara Utara lainnya, karena mendekati musim panas dan aktivitas musiman virus yang rendah.
Secara teknis, pasangan AUD/USD tidak memiliki resistance besar hingga level 0,8136, jadi strategi paling logis adalah mempertahankan posisi beli dalam jangka pendek, beli saat pullback dan mengabaikan fluktuasi kecil.
