Rally kripto berakhir. Oleh karena itu, banyak yang memperkirakan harga emas akan melambung tinggi bulan ini, karena investor tentu akan beralih ke logam mulia.
Bahkan, laporan terbaru telah menunjukkan bahwa harga-harga logam mulia yang dilindungi inflasi semakin mendekati level $1,900. Sementara itu, Bitcoin turun hampir 40% dari puncak di $63,000.
Tapi kriptokurensi utama itu akan tetap menjadi pesaing kuat logam kuning, khususnya karena telah dianggap sebagai lindung nilai yang baik terhadap inflasi. Para pakar ternama berulang kali mengatakan sekarang ini ada banyak kebingungan antara Bitcoin dan emas, karena kelas aset ini sama-sama diminati dalam menghadapi kenaikan inflasi. Dan berdasarkan pada lonjakan tajam Bitcoin dan Altcoin tahun ini, jelas bahwa mata uang digital akan terus hadir dalam portofolio investor.
Lebih dari $20 miliar telah beralih dari ETF emas dalam enam bulan terakhir. Banyak fund manager menjadikan pergerakan dalam pasar logam mulia sebagai dasar untuk prediksi harga Bitcoin mereka, jadi sekarang karena ada kejatuhan besar dalam kriptokurensi utama, investor akan mengambil pendekatan tunggu dan lihat sebelum kembali ke pasar.
Dan karena hampir 12 juta ETF emas terjual pada bulan Mei, banyak yang mengharapkan sekarnio yang sama akan terjadi dalam kriptokurensi utama. Tapi Bitcoin akan kesulitan untuk naik di atas $100,000, meski terobosan dalam vaksin COVID-19 akan memicu kenaikan kuat didalamnya.
Bloomberg Intelligence percaya Bitcoin akan menyentuh level $100,00, yang akan membuatnya menjadi aset simpanan digital.