Pada awal sesi Eropa, USD/JPY diperdagangkan di bawah 8/8 Murray dan 21 SMA yang terletak di 136.92.
Kemarin pasangan dolar/yen turun dari titik tertinggi mingguan di sekitar 137.70 akibat data AS yang mengecewakan. Pasangan USD/JPY mencapai level 7/8 Murray di sekitar 135.79 dan membentuk penurunan cepat sebesar 200 poin, namun kemudian memantul.
Pantulan teknikal ini bisa jadi sulit berlanjut. Yen kini menghadapi resistance 21 SMA di 136.92.
Jika berkonsolidasi di bawah level ini, USD/JPY bisa melanjutkan siklus bearish dan kembali mencapai 135.93. Pasangan ini bahkan bisa turun menuju 200 EMA di level 134.99.
Seperti yang bisa kita lihat di chart 4 jam, yen Jepang diperdagangkan di dalam channel naik yang terbentuk sejak 29 Juli. Jika pullback terbentuk menuju 8/8 Murray atau puncak channel tren naik di sekitar 137.90, itu akan dipertimbangkan sebagai peluang jual di sekitar level-level ini.
Pada 22 Agustus, indikator eagle mencapai zona yang sangat overbought. Dalam beberapa jam ke depan, pasangan ini kemungkinan akan membentuk koreksi teknikal dan bisa mencapai level psikologis 135.00. USD/JPY bahkan bisa mencapai titik dasar channel tren naik di sekitar 134.30.
Pembentukan pennant terbalik bisa menjadi dinyal jelas kelanjuta gerakan bearish. Harga bisa mencapai area 135.90 dan bahkan turun ke 134.90.
Laporan sentimen pasar menunjukkan 73,93% trader menjual USD/JPY. Sehingga, kemungkinan penurunan akan terbentuk menuju zona support 200 EMA. Dari level ini, USD/JPY bisa melanjutkan siklus bullish.
Rencana trading kami untuk beberapa jam ke depan adalah menjual USD/JPY di bawah 136.92 dengan target di 7/8 Murray (135.92) dan 200 EMA (134.99). Indikator eagle mendukung strategi kami karena menunjukkan sinyal overbought.