Perilisan data inflasi di AS memicu pelemahan dolar AS, tapi pasar kembali ke posisi awalnya kemarin, setelahnya mata uang itu mandek. Meskipun terlihat beberapa fluktuasi, skalanya bukan hanya sangat kecil tapi juga tidak ada hasilnya karena segalanya kembali ke posisi awal. Mungkin, ini sama sekali tidak mengejutkan, karena tidak ada yang berencana untuk mengambil risiko sebelum rapat FOMC. Selain itu, sama sekali tidak ada kepastian mengenai hasilnya.
Bagaimanapun, pound berpeluang besar untuk tumbuh pagi ini. Data pengangguran Inggris, yang kemungkinan turun dari 4,3% ke 4,2%, akan membantunya dalam hal ini. Kenyataan adanya penurunan pengangguran berarti penting, bukan skala proses ini. Bagaimanapun, jangan harapkan pertumbuhan yang besar. Karena ketidakpastian penuh mengenai hasil rapat esok hari dan kekhawatiran akan risiko terkait, pertumbuhan akan menjadi lebih simbolis.
Tingkat pengangguran (Inggris):
Kemungkinan besar, euro tidak akan tumbuh, tapi menurun dan ternyata, hanya ke arah penguatan dolar AS. Ada beberapa alasan untuk ini. Salah satunya bisa jadi adalah produksi industri di kawasan euro, yang tingkat pertumbuhannya diperkirakan melambat dari 5,2% ke 2,9%. Perlambatan yang kuat seperti itu dalam sebuah sebuah industri sebagian besar mencerminkan kehilangan dinamika ekonomi secara umum, yang merupakan faktor negatif yang dapat menyebabkan posisi mata uang Eropa melemah.
Produksi industri (Eropa):
Hasilnya akan benar-benar sama seperti kemarin. Yaitu, pound akan kembali ke posisi awalnya. Ini akan terjadi selama sesi perdagangan Amerika. Faktor dalam pertumbuhan dolar AS bisa jadi adalah indeks harga produsen di AS, yang diperkirakan tumbuh dari 8,6% ke 9,2%. Ini berarti bahwa inflasi, yang telah mencapai level rekor sejak musim panas 1982, kemungkinan akan melanjutkan pertumbuhan. Dengan kata lain, the Fed memiliki lebih banyak alasan untuk memperketat kebijakan moneter secepat mungkin. Dan cukup mungkin itu akan diumumkan esok hari.
Indeks Harga Produsen (Amerika Serikat):
Pasangan EUR/USD telah mengubah arah pergerakan korektifnya ke flat, dimana proses akumulasi kekuatan perdagangan terlihat selama dua pekan berturut-turut. Trader menganggap level 1,1260/1,1355 sebagai batas stagnasi, trading berdasarkan metode breakdown. Hasilnya, dorongan keluar akan diterima.
Pasangan GBP/USD bergerak di dalam dasar tren penurunan, dimana level 1,3165 berperan sebagai support. Sehingga, untuk dapat memperpanjang tren ke level-level harga yang baru, kuotasi perlu tetap berada di bawah 1,3165 dalam periode 4 jam. Sebaliknya, formasi amplitudo lateral tidak dapat dikesampingkan.
