Emas menguat pada hari Rabu setelah investor menganggap pernyataan Jerome Powell tidak hawkish. Hal ini membuat harga mencapai rekor baru, mengimbangi kerugian dalam beberapa hari terakhir.
Yang dikatakan Powell kemarin adalah bahwa data ekonomi, seperti inflasi dan ketenagakerjaan, membenarkan keputusan mereka tentang kebijakan moneter. Dia menjelaskan, risiko inflasi yang terus meningkat kini semakin besar, sehingga bank sentral harus mempercepat tapering.
Powell menambahkan bahwa pada akhir tahun, tingkat pengangguran akan turun hingga 3,5%, sementara inflasi akan melebihi 2% tahun depan. Kenaikan harga juga akan menyebar ke barang dan jasa yang lebih luas, tetapi mereka akan sangat sensitif terhadap risiko.
Pernyataan ini memprovokasi trader untuk melikuidasi posisi short, menghasilkan rally emas 2.700 pip hanya dalam beberapa jam.
Sebelum konferensi pers, Fed sudah mengumumkan bahwa mereka akan menggandakan tingkat tapering menjadi $30 miliar per bulan. Perubahan ini akan menyelesaikan program pembelian obligasi Fed pada awal 2022.
Bank sentral juga menyatakan bahwa mereka memperkirakan suku bunga akan naik menjadi 1,6% pada tahun 2023 dan 2,1% pada tahun 2024. Keduanya lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, masing-masing 1,0% dan 1,8%.
Alasannya adalah prospek pertumbuhan yang sedikit lebih lambat selama beberapa tahun ke depan, sebagian karena pemulihan dari pandemi virus Corona.
Namun, mereka merevisi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan menjadi 4,0%, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,8%. Mereka juga menyatakan bahwa ekonomi akan melebar sebesar 2,2% pada tahun 2023 dan meningkat sebesar 2,0% pada tahun 2024.
Fed menekankan bahwa meskipun prospeknya positif, situasi dengan virus Corona tetap mengkhawatirkan.
