Baru-baru ini, topik pembatasan program stimulus kuantitatif di Amerika Serikat telah dibahas dengan sangat jelas. Ini merupakan peristiwa dan proses yang sangat penting karena ini adalah perubahan dalam kebijakan moneter. Selama dua tahun terakhir, Fed telah membeli hipotek dan obligasi treasury, membanjiri ekonomi dengan uang (likuiditas), merangsangnya pada saat krisis. Namun, setelah hasil pertemuan pada bulan November, Fed memutuskan untuk mulai mengurangi volume suntikan moneter ke dalam ekonomi Amerika. Langkah ini dapat disebut "hawkish". Namun, pasar saham AS, kita dapat mengatakan, tidak bereaksi pada langkah ini dari pihak regulator. Di sisi lain, hal ini bahkan sedikit logis. Bagaimanapun, perekonomian AS masih menerima uang "entah dari mana", sehingga saham terus dibeli. Di satu sisi, proses ini harus diselesaikan pada paruh pertama tahun 2022, ketika Fed tidak hanya akan sepenuhnya membatasi program QE namun juga mulai menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga akan berarti bahwa aset yang kurang berisiko (seperti obligasi pemerintah dan deposito) akan menjadi lebih menguntungkan. Dan jika inflasi di Amerika Serikat mulai menurun, cepat atau lambat modal akan mulai mengalir dari pasar saham ke pasar obligasi dan deposito. Selain itu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa sudah pada pertemuan berikutnya, Fed akan mulai untuk mengeksplorasi opsi pengurangan neracanya, yang telah menelan hingga 8,7 triliun dolar selama pandemi. Jika hal ini benar dan Fed, setelah benar-benar meninggalkan QE, mulai untuk tidak hanya meningkatkan suku bunga namun juga merombak pernyataannya, hal ini akan menjadi keputusan yang lebih "hawkish" yang harus mengenai aset berisiko. Semua mata uang crypto, sama halnya dengan aset digital lainnya, akan berada di bawah ancaman penurunan. Juga, pengurangan neraca Fed akan berarti proses yang berlawanan dengan yang diamati dalam dua tahun terakhir. Saat ini, regulator akan menarik kelebihan likuiditas dari ekonomi, yaitu mengurangi jumlah uang yang beredar. Dengan demikian, pasar saham, pasar mata uang crypto dan banyak barang lainnya yang telah meningkat harganya selama satu atau dua tahun terakhir (bahan baku, listrik, bahan bakar) harus mulai menjadi lebih murah. Atau, setidaknya, inflasi harus mulai menurun.
Oleh karena itu, Fed mengirim lebih banyak sinyal bahwa mereka siap untuk memulai jalur normalisasi kebijakan moneter, yang menyiratkan serangkaian pengetatan untuk hal itu. Jika hal ini benar, lalu tahun 2022 dapat menjadi tahun yang sangat sulit bagi pasar yang sudah terbiasa dengan uang "murah" selama beberapa tahun terakhir. Tentu saja, virus corona akan selalu dapat melakukan penyesuaian. Baru kemarin, strain baru diumumkan, yang ditemukan oleh dokter di selatan Prancis. Masih belum diketahui apa yang akan disebabkan oleh strain baru tersebut. Dunia bahkan belum memiliki waktu untuk berurusan dengan Omicron.
