Begitu diketahui bahwa inflasi di Amerika Serikat meningkat dari 7,0% menjadi 7,5%, sehingga mencapai tingkat rekor sejak Februari 1982, pound segera mulai naik dengan kuat. Kekhawatiran yang berkembang atas risiko ekonomi umum yang ditimbulkan oleh pertumbuhan harga konsumen yang berlebihan telah menjadi kekuatan pendorong utama di balik ini. Namun, hanya dalam beberapa jam, arah gerakan berubah seratus delapan puluh derajat. Akibatnya, kuotasi turun bahkan di bawah nilai pasar sebelum data inflasi dipublikasikan. Ada dua alasan bagus untuk itu.
Pertama, risiko terhadap ekonomi jelas tidak bertentangan dengan rencana Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneter. Sebaliknya, itu menjadi argumen tambahan yang mendukung perubahan kebijakan. Khususnya, kenaikan suku bunga. Jadi mereka mulai membahas kemungkinan kenaikan refinancing rate langsung sebesar 0,50%, bahkan dengan lebih aktif. Dan sudah di bulan Maret.
Kedua, setelah agak menjauh dari data inflasi, pelaku pasar akhirnya memperhatikan kata-kata Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde, yang dikatakan pada waktu yang hampir bersamaan ketika statistik ekonomi makro diterbitkan. Lagarde mengatakan bahwa pengetatan kebijakan moneter yang tajam akan berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan. Kesimpulan sederhana menyusul dari sini - ECB belum siap untuk menaikkan suku bunga. Jadi kemungkinan pertumbuhannya tahun ini sangat kecil. Namun hingga saat ini, prospek ini menjadi salah satu kekuatan pendorong di pasar valuta asing, yang bekerja hanya untuk melemahkan dolar. Secara umum, euro dengan percaya diri turun dan menarik pound bersamanya.
Ternyata gambarannya sebagai berikut - The Fed akan mulai menaikkan suku bunga, dan akan melakukannya dengan cukup cepat, sementara ECB takut untuk melakukan apa pun.
Inflasi (Amerika Serikat):
Pada saat yang sama, pound memiliki alasan internal yang cukup untuk menjadi perhatian hari ini. Perkiraan awal PDB untuk kuartal keempat akan menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 6,8% menjadi 6,6%. Ini adalah prakiraan paling optimis. Bahkan ada yang berpendapat laju pertumbuhan akan melambat menjadi 6,4%.
Perubahan PDB (Inggris):
Spekulasi belum melewati mata uang Inggris, dan dengan latar belakang informasi di pasar, harga tertinggi lokal 3 Februari (1.3626) muncul di pasar. Langkah ini tidak mengarah pada sesuatu yang drastis, kuotasi segera kembali ke posisi semula, dari mana semuanya dimulai.
Instrumen teknikal RSI bergerak di bawah garis 50 dalam periode empat jam, yang di masa depan dapat menunjukkan peningkatan volume posisi short. RSI D1 masih mengikuti garis 50, yang pada gilirannya menunjukkan stagnasi.
Indikator Alligator dalam periode empat jam mengkonfirmasi tahap stagnasi dengan menjalin antara garis pergerakan MA.
Di chart harian, stagnasi dan karakteristik ketidakpastian di kelangan pelaku pasar dikonfirmasi oleh serangkaian candle tipe doji.
Ekspektasi dan prospek.
Meskipun harga lokal melonjak, nilai kontrol 1.3480 dan 1.3630 tidak dikonfirmasi dalam periode empat jam. Dengan demikian, para trader masih dibimbing olehnya.
Saya mengingatkan Anda bahwa posisi long dipertimbangkan setelah harga tetap di atas 1.3630 pada skala H4, dan posisi short akan relevan setelah harga bertahan di bawah 1.3480 di H4.
Sampai saat itu, kuotasi berada dalam tahap stagnasi.
Analisis indikator yang kompleks menunjukkan sinyal jual berdasarkan periode jangka pendek dan intraday.
