Tekanan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan di Amerika menyebabkan aksi jual yang kuat di pasar saham, sementara Dolar AS menguat di tengah peningkatan tajam dalam imbal hasil Treasury.
Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, besarnya kemungkinan inflasi AS akan mencapai lebih tinggi dari perkiraan dapat menyebabkan perubahan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed. Hal ini benar-benar terjadi. Berdasarkan data yang dirilis, inflasi konsumen tahunan naik di atas perkiraan konsensus 7,3%, menjadi 7,5%. Secara bulanan, indeks harga konsumen tidak menurunkan tingkat pertumbuhan menjadi 0,5%, tetapi mempertahankannya pada level 0,6%. Selain itu, angka dasar (base figures) tidak tertinggal dari nilai inflasi umum. Indeks harga konsumen inti secara tahunan naik di atas ekspektasi menjadi 6,0% terhadap 5,5% dan perkiraan 5,9%. Tingkat pertumbuhan juga bertahan 0,6% terhadap penurunan yang diperkirakan mencapai 0,5% per bulan.
Angka tersebut mempengaruhi dinamika imbal hasil obligasi pemerintah. Bereaksi secara sensitif terhadap prospek perubahan suku bunga, obligasi 2-tahun menurun tajam, menyebabkan peningkatan yang kuat dalam imbal hasil, mendekati angka 1,650%. Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun juga naik tajam di atas 2,050% dan saat ini berada di 2,036%. Sebelumnya, imbal hasil surat berharga sepuluh tahun mencapai nilai ini pada Agustus 2019.
Di tengah meningkatnya tekanan inflasi, meningkatnya kekhawatiran bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga pada pertemuan Maret bukan sebesar 0,25%, tetapi sebesar 0,50%, bermanifestasi dalam pertumbuhan futures untuk federal funds rate, yang sudah menunjukkan peningkatan tidak terduga pada biaya pinjaman sebesar 0,25%, dan segera sebesar 0,50%. Ini adalah sinyal yang jelas bahwa Dolar AS tidak bisa diabaikan begitu saja. Pergeseran sentimen pasar dari kenaikan suku bunga yang lebih moderat oleh Fed sebesar 0,25% menjadi 0,50% yang lebih kuat akan mendukung Dolar AS di pasar mata uang. Jika sebelumnya, pertumbuhannya sudah memperhitungkan kenaikan 0,25%, maka perubahan ekspektasi pada suku bunga akan menyebabkan revisi level terkait kumpulan mata uang utama dan tidak hanya untuk mata uang tersebut. Jadi, sebelum pembukaan sesi trading Eropa, indeks Dolar ICE kembali berada di atas 96,00 setelah sesi trading yang bergejolak kemarin, sementara prospek pertumbuhannya ke angka 97,00 poin telah meningkat tajam.
Dengan mencermati situasi saat ini, kami percaya bahwa penjualan di pasar saham kemungkinan akan berlanjut hari ini, sementara Dolar AS akan menerima support, dan harga aset pasar komoditas akan tetap berada di bawah tekanan.
Perkiraan untuk hari ini:
Pasangan AUD/USD sedang menguji level support 0,7115, breakdown pada level tersebut dapat menjadi dasar bagi pasangan untuk terus jatuh ke level 0,7050, dan kemudian ke 0,6975.
Pasangan USD/CAD naik di tengah menguatnya Dolar AS dan penurunan harga minyak mentah. Jika harga naik di atas level 1,2780, kemungkinan besar akan naik lebih lanjut menuju 1,2850.
