Tidak diragukan lagi bahwa agresi Rusia di Ukraina dan sanksi pembalasan yang keras antara Rusia dan Barat setelah serangan tersebut memicu proses inflasi yang tidak terkendali yang masih belum dapat diatasi oleh otoritas moneter Barat. Sebelum agresi, inflasi telah melonjak ke level tertinggi multi-tahun di sejumlah negara maju tahun lalu. Pada tahun 2021, lonjakan inflasi menyebabkan kekhawatiran besar. Saat ini, tak perlu dikatakan bahwa inflasi akan mencapai puncak bersejarah yang tak terlihat dalam beberapa dekade. Masalahnya adalah bahwa bank sentral gagal menjinakkan inflasi sebelum permusuhan di Ukraina. Berdasarkan estimasi awal, CPI tahunan di UE diperkirakan akan melonjak hingga 5,8% pada bulan Februari dari 5,1% pada bulan Januari, tampak mengkhawatirkan. Namun, CPI aktual melonjak lebih tinggi dari perkiraan menjadi 5,9%. Pelaku pasar memicu kekhawatiran tentang CPI baru untuk bulan Maret. ECB mencoba untuk menghindari masalah ini pada pertemuan kebijakan terbaru. Dalam pernyataan kebijakan minggu lalu, pesannya adalah bahwa ECB bersiap untuk kenaikan lebih lanjut pada harga konsumen, tetapi inflasi kemungkinan akan menurunkan suku bunganya pada akhir tahun. Pesan ini tidak meyakinkan trader.
Kemarin, Bank of England secara signifikan meningkatkan perkiraan inflasi untuk tahun 2022 pada pertemuan kebijakan, menambahkan bahwa inflasi akan turun ke level target 2,0% secepatnya dalam dua tahun. Dengan kata lain, keadaan sebenarnya mengenai inflasi di zona Euro bertentangan dengan pernyataan dari ECB. Fakta ini adalah penyebab mengapa mata uang tunggal Eropa terhenti pertumbuhannya terhadap Dolar AS. Secara paralel, Dolar AS melanjutkan penguatannya yang telah berlangsung sejak Mei 2021.
EUR/USD berhasil memperpanjang koreksi ke atas. Akibatnya, harga naik lebih tinggi dari swing high minggu lalu. Meskipun pembeli bersemangat untuk mendorong harga naik, area resistance di 1,1120/1,1180 belum ditembus.
Pada grafik 4 jam, instrumen teknikal RSI mendekati zona overbought pada saat area resistance tersebut dicapai. Langkah ini menegaskan bahwa koreksi ke atas tampak melemah.
Alligator juga menyarankan langkah koreksi karena MA mengarah ke atas pada grafik 4 jam. Pada grafik harian, Alligator masih menunjukkan tren turun dalam jangka menengah. Alligator dan MAtidak berpotongan.
Outalook dan tips trading
Sinyal koreksi ke atas yang diperpanjang dapat dikonfirmasi asalkan harga menetap di atas area resistance pada grafik 4 jam. Sampai saat itu, trader akan tetap berpegang pada strategi penjualan dalam rally. Karena aksi harga ini, EUR/USD mungkin melanjutkan tren turunnya setelah koreksi ke atas.
Analisis indikator yang kompleks menyarankan untuk menjual pasangan dalam jangka pendek dengan tujuan penurunan harga singkat. Indikator memberikan sinyal beli yang diredam (muted) pada grafik harian di balik koreksi ke atas yang sedang berlangsung. Dalam jangka menengah, indikator menyarankan penjualan di tengah tren turun secara keseluruhan.
