Banyak laporan ekonomi makro dijadwalkan untuk dirilis pada akhir pekan trading ini. Pertama, Uni Eropa akan merilis data inflasi awal. Pada bulan Maret, pertumbuhan harga konsumen diperkirakan akan naik menjadi 6,4% dibandingkan dengan 5,9%. Dengan melihat lonjakan harga minyak di Eropa, inflasi kemungkinan besar akan meningkat lebih dari yang diantisipasi. Saat ini, hal itu adalah faktor yang sangat negatif untuk euro. Namun, laporan Departemen Tenaga Kerja AS masih dianggap sebagai peristiwa utama hari ini. Maka, tingkat pengangguran bisa turun menjadi 3,7% dari 3,8%. Namun, jauh lebih penting bahwa jumlah pekerjaan baru di sektor non-pertanian dapat meningkat 475 ribu, yaitu lebih dari dua kali lipat dari yang dibutuhkan untuk mendukung stabilitas pasar tenaga kerja. Dengan kata lain, tingkat pengangguran kemungkinan akan terus turun, sehingga menaikkan Greenback.
Pasangan Euro/Dolar turun dari batas atas area resistance 1,1120/1,1180. Akibatnya, volume posisi short melonjak, sehingga memungkinkan Euro menurun sekitar 100 pip.
Pada grafik empat jam, indikator teknikal RSI mundur dari area overbought dan ke bawah menembus garis tengah 50. Fakta ini mencerminkan sentimen bearish.
Pada periode yang sama, indikator Alligator memiliki persimpangan utama MA. Fakta ini menandakan kemungkinan perubahan sentimen trading dari bullish menjadi bearish. Pada grafik harian, indikator memberikan sinyal tentang pergerakan koreksi. Bisa saja diabaikan di tengah kondisi saat ini.
Pada grafik harian, kita melihat pergerakan koreksi dari level support 1,0800 dalam struktur tren turun. Tren umum tetap utuh.
Outlook
Saat ini, kita melihat stagnasi yang tidak signifikan di dekat 1,1060. Untuk melanjutkan pergerakan ke bawah, kuotasi harus menetap di bawah 1,1050. Hal ini dapat menyebabkan penurunan ke 1,1000 atau bahkan lebih dalam ke 1,0970. Berdasarkan skenario alternatif, pasangan ini kemungkinan akan kembali ke batas bawah kisaran 1,1120/1,1180. Dolar AS kemungkinan akan tetap diminati.
Dalam hal analisis indikator yang kompleks, kita melihat bahwa indikator teknikal memberi sinyal peluang jual pada jangka pendek dan periode intraday di tengah pullback dari area resistance. Dalam periode jangka menengah, indikator teknikal memberikan sinyal beragam.
