Dolar terus tumbuh di tengah ekspektasi suku bunga Fed yang lebih agresif. Retorika hawkish memperkuat posisinya dalam kaitannya dengan yen, yang menderita kebijakan lunak bank sentral Jepang.
Pagi ini, mata uang AS berada di jalur untuk kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut terhadap yen.
Sejak hari Senin, mata uang Jepang telah turun sebesar 1,6%. Pada awal hari itu, yen diperdagangkan di 128,44 per dolar, yang sedikit di atas level terendah 20 tahun Rabu di 129,43.
Tekanan pada yen diberikan oleh kebijakan dovish Bank of Japan. Ia terus mempertahankan kebijakan suku bunga ultra-rendah.
Sesuai dengan level ini, bank sentral berjanji untuk mempertahankan imbal hasil obligasi 10 tahun sebesar 0%. Indikator berada di level 0,245% pada hari Jumat.
Ingatlah bahwa "batas tertinggi" untuk obligasi JGB 10 tahun adalah 0,25%. Menurut sebagian besar ekonom Jepang, bank sentral saat ini harus membiarkan suku bunga jangka panjang menyimpang lebih jauh dari target 0%.
Para ahli percaya bahwa dalam kondisi saat ini akan masuk akal untuk memperluas kisaran hasil menjadi 0,50%.
Bank of Japan setidaknya harus mengambil beberapa tindakan karena tidak ada keraguan bahwa tekanan ke atas pada suku bunga akan meningkat yang disebabkan oleh kesenjangan dalam kebijakan moneter Jepang dan Amerika Serikat, - kata Yusuke Shimoda, ekonom senior di Japan Research Institute.
Federal Reserve saat ini mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 bps. Pada hari Kamis, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa masalah ini ada dalam agenda pertemuan FOMC berikutnya, yang akan diadakan dalam dua minggu.
Komentarnya memperkuat dolar dan meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Indeks greenback masih di atas angka 100-poin dan imbal hasil obligasi 5 tahun melebihi 3% untuk pertama kalinya sejak tahun 2018.
Sementara itu, hari ini dolar mungkin menerima support tambahan dari permintaan safe haven.
Indeks aktivitas bisnis di sektor manufaktur AS untuk April akan dirilis pada hari Jumar. Jika data menaikkan kekhawatiran mengenai prospek pertumbuhan global, ini akan mendorong mata uang AS naik.
Menurut perkiraan, pasangan USD/JPY akan terus reli dalam jangka pendek. Ini mungkin akan dibantu oleh berita mengenai anggaran tambahan, yang disepakati pada hari Kamis oleh koalisi Jepang yang berkuasa.
Pemerintah negara telah memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran anggaran untuk mengkompensasi konsekuensi dari kenaikan tajam harga bahan bakar dan makanan untuk keluarga berpenghasilan rendah dan usaha kecil. Direncanakan untuk memberi mereka bantuan keuangan senilai $11,7 miliar.
Rancangan tersebut, yang akan diajukan ke parlemen untuk disetujui pada bulan Mei, juga menyediakan pemeliharaan skema subsidi bahan bakar saat ini. Lebih dari 1 triliun yen akan dialokasikan untuk tujuan ini dari bulan Juni hingga September.
Penggunaan instrument fiskal harus dianggap hanya sebagai keinginan pihak berwenang untuk membuat hidup lebih mudah bagi warga Jepang di saat krisis. Ini bukan investasi di pasar valuta asing untuk mendukung yen.
Insentif tambahan, sebaliknya, mungkin memerlukan masalah obligasi tambahan. Skenario seperti itu akan semakin meningkatkan utang publik terbesar di dunia. Menurut data terbaru, angka ini lebih dari dua kali lebih tinggi dari output ekonomi tahunan Jepang.
