Kemarin, Bitcoin gagal menembus resistance $42.000. Selain itu, pertumbuhan sepanjang hari hilang dan cryptocurrency utama ini ditutup di zona merah.
Saat ini, skenario optimis terlihat seperti bahwa aset ini diperdagangkan sideways dalam kisaran $39.000 - $42.000. Situasinya tetap tidak pasti.
Skenario teknis pesimis, dan dalam hal ini akan menjadi terobosan dari support sideways saat ini dan penurunan ke area $37.000. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh sejarah penurunan minggu ini, level $39.000 cukup tahan terhadap guncangan lokal.
The Fed memberikan kekhawatiran pada investor kripto
Bitcoin, dan pasar crypto lain yang mengikutinya, merosot setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan suku bunga harus dinaikkan lebih cepat untuk mengekang inflasi. Powell mengatakan bank sentral sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga 0.5% di bulan selanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Fed St. Louis, James Bullard, mengatakan bahwa beliau memperkirakan tingkat suku bunga akan naik menjadi 3.5% pada akhir tahun.
Faktor kenaikan suku bunga umumnya tetap bearish untuk cryptocurrency di tengah korelasinya dengan pasar saham, di mana pengetatan kebijakan moneter tidak menguntungkan. Namun, pasar crypto mungkin telah menerima prospek kenaikan di masa depan dan telah memperhitungkannya.
Namun demikian, sebagian besar investor tampaknya setuju bahwa hari ini kita memiliki waktu yang tepat untuk berinvestasi di Bitcoin. Hal tersebut disebabkan oleh fakta bahwa lonjakan inflasi saat ini telah menyebabkan harga saham terjatuh, dan investor tidak tahu seberapa cepat bank sentral berniat menaikkan suku bunga.
Masalah inflasi yang berbahaya
Inflasi telah mencapai 8.5% pada bulan lalu, dan bank sentral bermaksud menaikkan suku bunga untuk mengekang pertumbuhan ini. Ada juga konsep arus kas yang didiskon, yang ditujukan untuk menilai investasi yang tumbuh cepat seperti teknologi.
Meningkatnya inflasi, ketegangan geopolitik, dan pengetatan kebijakan moneter bank sentral adalah beberapa faktor yang harus dihadapi investor baru-baru ini.
Menurut risalah pertemuan The Fed bulan Maret, bank sentral juga berencana untuk mengurangi neracanya sebesar $95 miliar setiap bulan.
"Indikator Kehancuran" untuk Bitcoin dan pasar cryptocurrency
Manajer dana dan investor terkenal Peter Schiff menggambarkan indikator pembantaian untuk pasar cryptocurrency dan mengharapkan realisasinya segera.
Menurut para ekonom, kinerja saham terkait kripto seperti Coinbase dapat memberi tahu bahwa aset digital akan berkinerja di masa depan karena banyak investor ritel dan institusi menerima paparan ke pasar kripto melalui saham terkait kripto.
Setiap kali saham menurun, investor mengharapkan pergerakan serupa di pasar cryptocurrency karena distribusi dana di pasar cryptocurrency sering mengikuti kinerja pasar saham. Khususnya, korelasi Bitcoin dengan saham teknologi tetap tinggi.
Berbeda dengan kinerja Bitcoin, Schiff menampilkan pergerakan saham terkait emas yang mengalami koreksi kuat pada 21 April di samping penurunan harga emas sebesar $6, tetapi aset tradisional telah menunjukkan kinerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan Bitcoin. Misalnya, Valkyrie Miners ETF turun 35% sejak Februari, sementara produk investasi terkait tambang emas bertambah 25%.
Bitcoin vs emas
Peter Schiff sendiri dikenal karena kritik yang dia lakukan secara terus-menerus terhadap Bitcoin dan dukungannya terhadap emas sebagai instrumen investasi yang lebih baik. Meskipun kinerja emas buruk selama 10 tahun terakhir, Schiff masih percaya bahwa cryptocurrency utama "tidak berharga" dalam jangka panjang dan tidak boleh dilihat sebagai aset safe-haven atau lindung nilai terhadap inflasi.
Emas tetap menjadi salah satu aset pelindung paling populer di dunia terhadap inflasi karena telah menunjukkan tren yang sangat positif relatif terhadap indeks harga konsumen selama 50 tahun terakhir. Pada saat yang sama, harga emas menunjukkan peningkatan 36 kali lipat relatif terhadap inflasi 6.8.
Jalan Bitcoin menuju $1 juta
Tetapi tidak semua orang begitu kritis terhadap cryptocurrency. Para pendukungnya sendiri terus mendiskusikan prospek jangka panjangnya. Awal pekan ini, analis kripto populer Jason Pizzino berbicara tentang "jalan menuju satu juta dolar" bagi Bitcoin.
"25x mungkin tampak agak mengada-ada. Tapi seperti yang bisa kita lihat dari Desember 2018 hingga puncak saat ini yaitu pada 2021 pada November, ini adalah pengembalian 22x," Pizzino menekankan.
"Jadi berada 2.100% di sini. Sehingga tidak terlalu jauh dari pertanyaan. Tapi saya hanya berpikir itu akan memakan waktu lebih lama daripada yang diperkirakan orang," tambah sang analis.
Jason Pizzino percaya bahwa ada tantangan yang perlu dipisahkan Bitcoin dari Nasdaq. "Masalahnya terletak pada Nasdaq itu sendiri karena kita bisa berada di lebih banyak kerugian di Nasdaq yang berarti lebih banyak kerugian di Bitcoin dan Ethereum dan tentu saja cryptocurrency," ungkapnya.
"Bitcoin perlu dipisahkan dari teknologi. Perlu dipisahkan dari sektor teknologi dan harus lebih sejalan dengan emas jika ingin menjadi aset cadangan dunia," Pizzino menyimpulkan.
Analis bukan satu-satunya pendukung target optimis untuk cryptocurrency utama ini.
Pada awal April, di hari kedua konferensi empat hari Bitcoin 2022, Catherine Wood, Pendiri, CIO, dan CEO ARK Investment Management, LLC, mengatakan bahwa perusahaannya memperkirakan harga Bitcoin akan mencapai harga $1 juta pada tahun 2030.
"Kami berharap selama delapan tahun ke depan kira-kira dua setengah persen aset institusional dialokasikan untuk Bitcoin," ungkap Wood.
