Hari ini dalam trading New York, AS akan merilis perkiraan pertama PDB untuk Q1 2022. Laporan ini kemungkinan akan menunjukkan perlambatan yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi AS. Data tersebut tentu saja bearish untuk dolar AS.
Seperti biasa pada hari Kamis, para trader memantau pembaruan mingguan dari Departemen Tenaga Kerja AS. Jumlah klaim pengangguran awal bisa saja berkontraksi minggu lalu. GBP/USD kehilangan lebih dari 550 pip dalam perjalanan menukik selama satu minggu trading. Jadi, pasangan mata uang memperpanjang tren jangka menengahnya dan menembus beberapa level penting. Instrumen teknikal RSI bergerak dalam zona oversold pada grafik 4-jam, menyentuh level kritis indikator. Ini menandakan bahwa pasangan dapat memulai koreksi teknikal dan juga menandakan efek inersia.
Rata-rata bergerak pada H4 dan D1 Alligator menunjukkan penurunan. Ini menunjukkan penjualan di belakang aksi harga yang sedang berlangsung.
Grafik harian menunjukkan bahwa GBP/USD pulih sedikit demi sedikit relatif terhadap tren 2020. Harga telah pulih lebih dari 61%.
Prospek dan tips trading
Jika GBP/USD berkonsolidasi di bawah 1.2500, para trader dapat meningkatkan posisi jual. Sinya bahwa pound overbought dapat diabaikan oleh spekulan yang merencanakan posisi setelah pergerakan harga inersia. Skenario koreksi teknikal masih dalam pertimbangan. Akan tetapi, untuk mengonfirmasi dan menerapkan skenario ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan level target. Saya sarankan target ke bawah berikut: 1,2500, 1,2250, dan 1,2000.
Analisis indikator kompleks memberikan sinyal jual untuk jangka pendek dan menengah serta untuk trading intraday karena tren bearish yang diperpanjang.
