Berdasarkan data CFTC yang dirilis pada hari Jumat, posisi bullish pada Dolar AS naik untuk minggu ketiga berturut-turut. Investor meningkatkan posisi long gabungan sebesar 2,4 miliar, menjadi 19,96 miliar, dan berada dalam beberapa langkah dari tertinggi Mei. Penyesuaian ini terjadi di balik penurunan tipis Dolar AS terhadap mata uang utama, kecuali Yen.
Penurunan tajam pada posisi long emas menurun 4,135 miliar selama sepekan dan menurun hingga 16,25 miliar. Investasi dalam minyak, tembaga, dan produk makanan berkurang, dan ada ekspektasi suram dari gelombang baru krisis global.
Pergerakan harga hari Jumat terutama disebabkan oleh reaksi terhadap data PMI yang lebih lemah dari perkiraan. Di Eropa, indeks aktivitas bisnis jasa dan PMI manufaktur di Jerman menurun di bawah 50, dengan PMI gabungan Eropa menurun hingga 49,4 dari 52. Untuk indeks gabungan, hal ini merupakan penurunan pertama ke wilayah kontraksi sejak 2013.
Di AS, penurunan PMI bahkan lebih jelas, dengan aktivitas di sektor jasa menurun ke 47,5 dari 52,3, jauh di bawah perkiraan, indeks berada di level terendah sejak 2009, kecuali penurunan singkat pada awal 2020, karena lockdown. PMI manufaktur AS stabil di 52,3 terhadap perkiraan sebelumnya 52 dan 51,7.
EUR/USD
Sebelum publikasi indeks PMI, ada beberapa harapan bahwa ekonomi zona Euro tahan, mengingat krisis ekonomi yang membayangi, dan aktivitas tetap pada level yang tinggi. Namun, kontraksi yang kuat menunjukkan bahwa ini baru permulaan, karena tidak ada faktor jangka panjang yang memperlambat ekonomi yang dapat berhenti mempengaruhinya dalam waktu terdekat.
Reaksi terhadap PMI Eropa telah memicu kenaikan imbal hasil Uni Eropa dan ekspektasi yang lebih rendah pada kenaikan suku bunga ECB. Pasar masih melihat kenaikan suku bunga 50 pada bulan September, tetapi kenaikan berikutnya diperkirakan tidak melebihi 75 secara agregat.
Posisi net short Euro menurun 2,3 miliar selama minggu pelaporan, menjadi -5,484 miliar, dan sekarang Euro memiliki saldo negatif paling nyata terhadap Dolar AS, melampaui Yen. Euro jatuh di bawah paritas pekan lalu. Ini mencerminkan kekhawatiran yang berkembang tentang keamanan energi zona Euro. Harga settlement telah melemah tetapi masih jauh di bawah rata-rata jangka panjangnya.
Minggu lalu, kami memperkirakan bahwa setelah upaya untuk bergerak ke bawah paritas koreksi teknikal ke resistance 1,0350 atau lebih jauh ke perbatasan channel 1,0410-40 dapat terjadi. Pullback terjadi, dan pertumbuhan di atas level resistance yang telah disebutkan dapat terjadi. Namun, tidak ada alasan untuk mengharapkan akhir dari tren bearish dalam jangka panjang. Kami berharap bahwa setelah periode konsolidasi Euro dapat melanjutkan penurunannya, dan uji ulang terhadap paritas terlihat masuk akal.
GBP/USD
Inggris adalah salah satu dari sedikit negara yang menunjukkan aktivitas bisnis yang stabil di bulan Juli. Indeks gabungan menurun ke 52,8 dari 53,7, sedikit lebih baik dari perkiraan, dan tetap berada di zona hijau. PMI berada pada level yang sesuai dengan pertumbuhan PDB hanya 0,2%, sementara indikator perkiraan menunjukkan penurunan lebih lanjut. Portofolio order manufaktur telah berkontraksi untuk pertama kalinya dalam 1,5 tahun, dan pembelian bahan baku dan perekrutan pekerja juga menurun. Kekhawatiran utama adalah bahwa Bank of England harus meningkatkan perjuangannya melawan inflasi dan akan menaikkan suku bunga lebih cepat, yang akan menyebabkan penurunan kondisi keuangan dan pertumbuhan PDB yang negatif. Namun, ini menjadi perhatian bagi sebagian besar negara maju, yang harus mengintensifkan perjuangan mereka melawan inflasi.
Posisi net short pada Pound tetap tidak berubah, koreksi ke atas yang kecil sebesar 99 juta tidak mempengaruhi sentimen bearish secara keseluruhan. Akumulasi posisi short -4,3 miliar, estimasi harga di bawah rata-rata jangka panjang, hilangnya momentum meningkatkan peluang kenaikan korektif atau transisi ke konsolidasi sementara.
Tidak ada alasan untuk mengharapkan reversal tren. Pertumbuhan korektif dapat berlanjut ke batas saluran yang terletak di 1,2040-60 atau sedikit lebih tinggi ke 1,2130-60, setelah itu aksi jual kemungkinan besar akan berlanjut. Terendah pandemi sejak Maret 2020. Level 1,1410 masih berfungsi sebagai tolok ukur sebagai target jangka panjang yang memungkinkan.
