Utama Kuotasi Kalendar Forum
flag

FX.co ★ GBP/USD: penurunan sebanyak 5% bukan hasil terburuk bagi GBP

parent
Berita Analisis:::2022-09-02T10:24:11

GBP/USD: penurunan sebanyak 5% bukan hasil terburuk bagi GBP

GBP/USD: penurunan sebanyak 5% bukan hasil terburuk bagi GBP

Meskipun oversold, GBP berhasil menembus level 1.1530 pada hari Kamis. Mata uang ini kemungkinan akan tetap bearish meskipun sekarang sedang mundur ke atas. Sementara itu, USD bisa menguat terhadap sekelompok mata uang utama jika laporan pasar tenaga kerja untuk Agustus kuat.

Kemarin, GBP/USD jatuh di bawah 1.1580, sempat menyentuh 1.1499, rebound, dan berkonsolidasi di 1.1530. Dalam beberapa hari mendatang, pound diperkirakan jatuh ke bawah 1.1500 karena oversold.

Support terlihat di 1.1460. Harga tidak mungkin menunjukkan pertumbuhan kuat. Namun, jika bull merebut kendali atas pasar dan mencapai 1.1605, pound bisa stabil untuk sementara waktu.

Dalam jangka panjang, GBP/USD juga diproyeksikan tetap bearish. Perkiraan suram belakangan ini datang dari Capital Economics. Dalam beberapa bulan mendatang dan tahun depan, pound kemungkinan akan mencapai level terendah terhadap greenback. Sementara itu, euro diperkirakan menunjukkan sedikit penurunan.

Jika ekonomi Inggris berkontraksi sebesar 1% dan inflasi berada pada level rekor, Bank of England hampir tidak akan memberikan dukungan apa pun, sehingga pound mungkin akan memperpanjang tren menurun. Kami melihat GBP turun 5% pada akhir 2022, ujar para pakar di Capital Economics.

GBP/USD: penurunan sebanyak 5% bukan hasil terburuk bagi GBP

Penurunan tajam pound saat ini diakibatkan oleh penguatan dolar AS. Namun, ada juga faktor internal, sterling melemah terhadap mata uang lainnya, termasuk euro, yang berada dalam tekanan jual.

Amerika Serikat dan Inggris berada dalam posisi yang sama sekali berbeda. Inggris tergelincir ke dalam resesi, sementara AS berkesempatan untuk menghindarinya. Lonjakan harga gas grosir Inggris belakangan ini menunjukkan bahwa negara itu sekarang menghadapi resesi yang dalam dan berkepanjangan.

Greenback juga kuat berkat penurunan selera risiko karena investor mengkhawatirkan penurunan ekonomi global. Secara umum diketahui bahwa greenback naik dan pound menderita kerugian selama gejolak. Pound bertindak lebih seperti aset berisiko karena defisit transaksi berjalan besar-besaran di Inggris.

Sikap Bank of England pada suku bunga juga membebani pound. Regulator tidak mampu bertindak lebih agresif. Jadi, pound kemungkinan akan turun lebih banyak lagi.

Bank of England merencanakan kenaikan suku bunga 50 basis poin, tetapi pasar mengharapkan kenaikan yang lebih besar. Mereka mengantisipasi Bank of England untuk menjadi lebih tegas daripada bank sentral lainnya karena rekor inflasi di negara tersebut.

Untuk menaikkan suku bunga sebesar 180 basis poin pada akhir tahun, regulator setidaknya harus menaikkan suku bunga 75 basis poin sebanyak satu kali. Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda kemungkinan seperti itu.

Mengingat terus berlanjutnya tren menruun, pasar forex tampaknya telah lama menyadari bahwa Bank of England tidak akan memenuhi ekspektasi tersebut.

Menurut Capital Economics, suku bunga akan dinaikkan dengan laju lebih lambat dari harapan investor. Sementara itu, tindakan ECB dan Fed akan memenuhi ekspektasi pasar.

GBP/USD terlihat jatuh ke level terendah sepanjang masa 1.0500 pada pertengahan 2023.

EUR/USD bisa tenggelam serendah 0.9000 pada saat itu, ujar Capital Economics. Sementara itu, EUR/GBP bisa mencapai 1.1700.

Analyst InstaForex
Bagikan artikel ini:
parent
loader...
all-was_read__icon
Anda telah menyaksikan semua publikasi
terbaik saat ini.
Kami sudah mencari sesuatu yang menarik untukmu...
all-was_read__star
Baru saja diterbitkan:
loader...
Publikasi lebih baru...