Perubahan mendasar membawa harga emas mendekati $1.800.
Momentum bullish baru emas lebih dari sekedar overpricing pasar teknikal.
Faktor terbesar yang mendukung tren kenaikan baru emas adalah perubahan ekspektasi investor terhadap kebijakan moneter Federal Reserve. Meskipun Fed akan terus menaikkan suku bunga pada awal tahun 2023, lajunya diperkirakan akan melambat. Pada saat yang sama, tekanan inflasi akan tetap tinggi.
Menurut CME FedWatch Tool, bulan depan, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga dana federal sebesar 50 basis poin.
Pasar emas berhasil mempertahankan kenaikan pekan lalu, kinerja terbaiknya dalam waktu sekitar dua tahun.
Reli emas juga dikonfirmasi oleh penjualan kuat pada dolar AS, dengan indeks turun ke level terendah sekitar tiga bulan di bawah 106 poin.
Pada saat yang sama, imbal hasil obligasi AS turun di bawah 4%.
Momentum emas saat ini difasilitasi oleh fakta bahwa ivestor ritel dan institusional sebagian besar tidak memiliki logam mulia. Pangsa kepemilikan emas adalah sekitar 0,5% dari aset pada pasar saham yang dikelola, yang secara signifikan lebih rendah dari puncak 2011, yaitu 1,5%.
Prospek ekonomi semakin suram dari estimasi Oktober IMF.
Adapan yang akan terus mendorong harga emas setelah musim panas yang relatif tenang dan jinak, ada beberapa risiko di pasar yang menjadikan emas sebagai aset safe-haven yang menarik dalam jangka panjang.
Kekacauan saat ini di pasar mata uang kripto menghancurkan pendapatan investor sebelumnya. Runtuhnya pertukaran mata uang kripto utama FTX dapat meningkatkan daya tarik aset berwujud.
Akhirnya, setelah pemilihan paruh waktu selesai, masalah keuangan dapat mulai meningkat, mengancam stabilitas dolar AS.
