Indeks utama Asia memperoleh keuntungan hingga 1,5% selama sesi trading hari Rabu. Satu-satunya indeks yang ditutup di area negatif adalah Shenzhen Composite, yang turun 0,03%. Indeks lainnya naik. Shanghai Composite naik 0,2%, sementara KOSPI naik 0,4%. Nikkei 225 dan S&P/ASX 200 masing-masing naik 0,93% dan 0,96%. Indeks Hang Seng membukukan kenaikan terbesar yaitu 1,4%.
Pasar Asia optimis menjelang rilis data inflasi AS, yang akan dirilis besok. Berdasarkan estimasi awal, inflasi di AS turun menjadi 6,5% di bulan Desember dari 7,1% di bulan November.
Dukungan tambahan datang dari berita positif terkait perusahaan besar. Di Jepang, saham Fast Retailing, Co naik 1,21% setelah perusahaan mengumumkan akan menaikkan gaji karyawannya sebesar 40%.
Sementara itu, indeks gabungan indikator ekonomi serupa dari Jepang untuk bulan November turun 0,5 poin menjadi 97,6 dari 98,6 pada bulan Oktober, mencapai level terendah dalam dua tahun.
Di Nikkei 225, Yaskawa Electric, Corp naik 6,4%, sementara Hoya, Corp. dan Keyence, Corp. masing-masing naik 5,8% dan 5%.
People's Bank of China telah menyuntikkan 87 miliar Yuan ($12,86 miliar) reverse repo ke dalam sistem perbankan negara untuk menjaga likuiditas. Dari jumlah itu, 65 miliar Yuan adalah reverse repo 7 hari dengan suku bunga 2%.
Saham Tiongkok dengan kinerja terbaik adalah Wuxi Biologics (Cayman), Inc., yang meningkat sebesar 6,9%. Baidu, Inc. dan Ping An Insurance (Group) Co. of China Ltd. keduanya naik 4,9%.
Saham Korea Selatan di KOSPI juga meningkat, dengan Samsung Electronics, Co. dan KIA, Corp, masing-masing naik 0,5% dan 0,6%.
Di Australia, penjualan ritel naik 1,4% di bulan November dari 0,4% di bulan Oktober dalam kenaikan per bulan dalam sepuluh bulan secara berturut-turut. Penjualan ritel mencapai level tertinggi pada tahun 2022, jauh melampaui perkiraan kenaikan sebesar 0,6%
Namun, harga konsumen juga naik 7,3%, di atas kenaikan 6,9% yang dilaporkan di bulan Oktober.
Pangsa perusahaan Australia terbesar naik: BHP naik 1,5% dan Rio Tinto naik 1%.