Sepanjang pekan ini, pasangan EUR/USD bergerak di dekat level pivot 1,0700. Seiring waktu, pasangan ini naik ke atas level ini tapi setelahnya, mundur ke level-level sebelumnya. Para analis percaya bahwa dalam waktu dekat, euro dapat keluar dari rentang ini. Dolar AS kemungkinan akan menunjukkan kekuatannya.
Pada akhir pekan ini, pasangan EUR/USD berhasil menembus melalui level 1,0700. Sebelumnya, pasangan ini memulai koreksi signifikan. Pada satu titik, pasangan EUR/USD naik ke 1,0777 tapi itu adalah loncatan jangka pendek. Sepanjang pekan ini, EUR/USD bergerak dalam kisaran 1,0700-1,0750, berusaha keras untuk tidak turun lebih rendah. Level support berada di 1,0470. Sebagai pengingat, EUR/USD mundur ke level terendah itu pada awal Januari 2023.
Terhadap latar belakang ini, mata uang AS melanjutkan kenaikan di tengah ekspektasi laporan makroekonomi baru AS pada sore hari ini. Pada 10 Februari, EUR/USD diperdagangkan di 1,0726, mencoba untuk berkonsolidasi di level-level terbaru.
Ahli strategi FX di Commerzbank mencatat bahwa sulit untuk memprediksi apakah EUR/USD akan berkonsolidasi di atas 1,0700 atau tidak. Kedua skenario itu mungkin terjadi. Namun, para analis ragu harga akan melanjutkan kenaikan. Greenback kemungkinan akan melanjutkan pergerakan bearish jangka menengah.
Hari ini, AS akan mengungkapkan serangkaian laporan makroekonomi. Menurut estimasi sekilas, University of Michigan Consumer Sentiment Index akan mencapai total 65 poin. Pada bulan Januari, indikator sebesar 64,9. Para analis memperkirakan penurunan dalam defisit anggaran AS ke $63 miliar setelah angka bulan Desember sebesar $85 miliar.
Kemarin, para spekulan mencerna data ekonomi dari Jerman. Menurut Kantor Statistik Federal (Destatis), pada bulan Januari, inflasi tahunan di Jerman melaju ke 8,7% dari level sebelumnya 8,6%. Analis sebelumnya memperkirakan kenaikan ke 8,9%.The Harmonised Indices of Consumer Prices di Jerman turun ke 9,2% dalam skala tahunan dibandingkan dengan angka bulan Desember sebesar 9,6%. Indikator ini tidak mencapai ekspektasi. Para ekonom sebelumnya mengantisipasi angka laporan mencapai 10%. Statistik makro yang baru berimbas buruk pada jalur pergerakan euro. Namun, euro berhasil pulih setelah koreksi penurunan yang singkat.
Itu memberikan tekanan pada mata uang AS, sehingga mendorong EUR/USD lebih tinggi. Banyak analis mengharapkan apresiasi lanjutan greenback di tengah retorika hawkish Fed. Sebelumnya, regulator itu mengumumkan kemungkinan kenaikan dalam suku bunga acuan sebesar 50 basis poin. Sebelum itu, trader mengabaikan petunjuk Fed mengenai pengetatan moneter. Namun, setelah perilisan data NFP yang kuat, situasi berubah drastis. Investor mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan ke kisaran 5% - 5,25%. Itu berarti dua lagi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Dolar AS baru-baru ini kehilangan tenaga karena ekspektasi sikap yang lebih lunak dari Fed. Namun, itu tidak terjadi. Para pengambil kebijakan Fed menduga masih terlalu dini untuk membahas mengenai pelonggaran moneter karena pasar buruh di AS dalam keadaan overheated. Sektor jasa dan pasar properti tidak berhasil pulih karena inflasi. Oleh karena itu, regulator itu siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Terkait hal ini, dolar AS akan menerima dukungan dari kenaikan suku bunga dan juga meningkatnya permintaan untuk aset-aset safe-haven.
Analis di ING bank menduga bahwa greenback gagal memanfaatkan komentar hawkish Fed. Namun, situasi dapat berubah kapan saja. Jika pasar stabil, itu akan menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan USD. Banyak investor mencari peluang untuk membuka short position pada mata uang AS. Namun, para analis tidak menyarankan trader untuk membuka short position sekarang.