Pasangan EUR/USD mengakhiri pekan trading di level 1,0966. Selama hampir dua minggu, pasangan ini diperdagangkan dalam kisaran 1,0850-1,0930, secara bergantian melambung dari batas kisaran harga tersebut. Penembusan pada hari Jumat terjadi secara impulsif, sehingga masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa pembeli telah berhasil mengubah situasi menjadi menguntungkan bagi mereka. Pada hari Senin, gambaran keseluruhan akan menjadi lebih jelas: pembeli akan melanjutkan pergerakan naik menuju batas angka kesepuluh, atau penjual akan kembali mengambil inisiatif dan mengembalikan pasangan ke dalam kisaran di atas.
Secara keseluruhan, minggu lalu tidak berpihak pada mata uang Dolar, seperti yang terbukti dari indeks Dolar AS yang mencapai level terendah dua minggu pada hari Jumat. Indeks ini mengalami fluktuasi selama pekan trading, tetapi pada akhir trading hari Jumat, para pelaku pasar masih berpendapat bahwa "gelas setengah kosong", setelah itu Dolar AS mengalami gelombang penjualan.
Pukulan signifikan bagi posisi bulls Dolar terjadi pada hari Senin ketika indeks manufaktur ISM AS dipublikasikan. Hal ini ternyata menjadi kekecewaan karena mengungkapkan adanya kontraksi. Sebaliknya, indeks ini turun ke 46,0, hasil terlemah sejak Mei 2020 ketika AS merasakan dampak krisis virus Corona.
Sehari setelah rilis ini, yaitu pada hari Rabu, risalah pertemuan Fed bulan Juni dipublikasikan, yang ternyata bersifat hawkish di satu sisi, tetapi pada sisi lain - sebagian besar tidak berguna. Kita mengetahui bahwa beberapa anggota Komite Fed bersikeras untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, meskipun sebagian besar rekan mereka mempertahankan pendapat untuk mempertahankan status quo. Sementara itu, risalah ini secara eksplisit mengumumkan rencana untuk lebih ketat dalam kebijakan moneter. Dokumen tersebut menyatakan bahwa "hampir semua" peserta pertemuan menekankan bahwa mereka menganggapnya tepat dalam meningkatkan target suku bunga federal funds sepanjang tahun ini. Sikap hawkish seperti ini memungkinkan bulls Dolar untuk menunjukkan karakter mereka - Dolar menguat di seluruh pasar. Namun, itu hanya "moment of glory" sementara bagi mata uang Dolar. Risalah tersebut memperkuat ekspektasi hawkish mengenai hasil pertemuan bulan Juli, sementara prospek lebih lanjut untuk mengetatkan kebijakan moneter masih cukup samar. Oleh karena itu, risalah Fed ternyata tidak berguna bagi Dolar AS.
Pada akhir minggu lalu, para trader fokus pada data pasar tenaga kerja. Bahkan, ada "drama dua bagian" yang kecil di sini. Pada hari Kamis, laporan yang tak terduga kuat dari ADP telah dirilis, menunjukkan peningkatan hampir setengah juta jumlah orang yang bekerja di sektor swasta. Hasil dari penelitian tidak resmi ini sering berkorelasi dengan data resmi, sehingga para trader dengan antusias menanti laporan Non-Farms pada hari Jumat. Namun, dengan kekecewaan mereka, komponen dari laporan resmi ini justru berakhir di zona "merah": alih-alih perkiraan kenaikan sebesar 224.000, pada bulan Juni tercipta 209.000 pekerjaan di sektor non-pertanian.
Tidak dapat dikatakan bahwa Non-Farms bulan Juni adalah kegagalan total - misalnya, indikator upah berada di zona "hijau", dan tingkat pengangguran turun ke 3,6%. Namun, pertama-tama, para trader mengharapkan hasil yang lebih kuat (laporan ADP yang disebutkan sebelumnya dalam hal ini bearish bagi bulls Dolar), dan kedua, angka yang dipublikasikan tidak memberikan keyakinan bahwa Fed akan memutuskan kenaikan suku bunga lainnya setelah pertemuan bulan Juli.
Perlu dicatat bahwa pada akhir minggu, kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Juli adalah 93% (berdasarkan data dari CME FedWatch Tool). Kemungkinan mempertahankan status quo pada pertemuan bulan September (dengan asumsi kenaikan suku bunga pada bulan Juli) adalah 70%. Hasilnya berbicara untuk itu. Laporan ekonomi makro utama yang dirilis minggu lalu, di satu sisi, memperkuat sikap hawkish mengenai pertemuan bulan Juli, dan di sisi lain, melemahkannya terkait prospek bulan September.
Dalam konteks ini, posisi Ketua Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee (yang memiliki hak suara tahun ini) menarik perhatian, yang memberikan pernyataan mengenai data nonfarm bulan Juni. Dia menjelaskan bahwa pasar tenaga kerja di AS masih kuat, "tetapi jelas melemah". Sementara itu, dia menyarankan untuk tidak memandang data upah sebagai indikator utama inflasi - menurutnya, "harga bergerak lebih dulu, baru upah". Pernyataan dari perwakilan ini menambah tekanan tambahan pada Dolar AS.
Dapatkah kita mengatakan bahwa Dolar mengalami kekalahan pada akhir pekan ini? Jawabannya bisa ya, bisa juga tidak. Kekalahan taktis - ya, strategis - tidak (belum).
Faktor penentu di sini adalah laporan inflasi, yang akan dirilis pada hari Rabu, 12 Juli. Jika indeks harga konsumen berakhir di zona "merah" (terutama yang inti), Dolar akan kehilangan kartu truf fundamental yang penting, dan pembeli akan mencoba untuk mengamankan posisi mereka di level kesepuluh. Namun, jika inflasi mengejutkan para trader dengan "warna yang hijau", pasangan ini tidak hanya akan kembali ke kisaran 1,0850-1,0930, tetapi juga akan bergerak menuju basis level kedelapan. Oleh karena itu, masih terlalu dini untuk "mengubur" Dolar AS.
