Pasangan GBP/USD mulai menurun di awal sesi Eropa hari ini setelah menguat selama sesi perdagangan Asia. Pendorong pelemahan pound dan penurunan GBP/USD adalah rilis data makroekonomi dari Inggris pada pukul 06:00 (GMT), yang dirilis lebih lemah dari perkiraan.
GBP/USD sempat naik di akhir minggu sebelumnya dan di awal minggu ini. Namun, hal ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya dolar daripada penguatan pound.
Pada saat yang sama, pasangan ini tetap berada di zona pasar bearish jangka menengah dan panjang, di bawah level resistance utama 1.2440 (EMA 200 pada grafik harian) dan 1.2770 (EMA 200 pada grafik mingguan). Oleh karena itu, tanda-tanda baru dari kekuatan dolar akan menyebabkan dimulainya kembali penurunan GBP/USD.
Dari sudut pandang teknikal, penembusan di bawah level support di 1,2288 (EMA 200 pada grafik 15 menit) dan 1.2269 (level terendah kemarin) akan menjadi sinyal pertama untuk dimulainya kembali posisi short, dengan penembusan di bawah level support jangka pendek yang signifikan di 1.2232 (EMA 200 pada grafik 1 jam) yang akan mengonfirmasikan hal ini. Target penurunan terdekat berada di dekat level terendah lokal 1.2040.
Dalam skenario alternatif, setelah menembus di atas level resistance di 1.2337 (tertinggi kemarin) dan 1.2350 (EMA 200 pada grafik 4 jam), pergerakan naik akan berlanjut menuju level resistance kunci di 1.2440 dan 1.2470 (EMA 144 pada grafik harian). Jika terjadi penembusan, GBP/USD akan kembali ke zona pasar bullish jangka menengah, dan setelah menembus di atas level resistance kunci di 1.2770 (EMA 200 pada grafik mingguan), pasangan mata uang ini akan memasuki zona pasar bullish jangka panjang.
Level Support: 1.2288, 1.2269, 1.2232, 1.2200, 1.2115, 1.2100, 1.2040, 1.2000, 1.1920, 1.1900, 1.1800
Level-level resistance: 1.2337, 1.2350, 1.2400, 1.2470, 1.2500, 1.2580, 1.2600, 1.2635, 1.2700, 1.2770, 1.2800, 1.2900, 1.2995, 1.3100, 1.3140, 1.3200
