Indikator inflasi bulanan, yang melampaui ekspektasi, terus memberikan pengaruh bullish yang jelas pada perkiraan untuk dolar Australia. Perhitungan menunjukkan bahwa tingkat inflasi rata-rata yang disesuaikan pada kuartal kedua akan menjadi 1% dari kuartal ke kuartal, jauh lebih tinggi daripada perkiraan Bank Sentral Australia pada bulan Mei sebesar 0,8%.
Risikonya terletak pada kemungkinan Bank Sentral Australia terpaksa menaikkan suku bunga lagi pada bulan Agustus. Adapun perkiraan untuk pemotongan suku bunga pertama, telah ditunda secara signifikan—dari November tahun ini hingga Mei 2025 (menurut NAB). Imbal hasil obligasi Australia telah naik, dan kemungkinan kenaikan suku bunga lain (jika tidak pada bulan Agustus, maka setidaknya pada bulan November) kini mencapai 55%.
Seperti yang dicatat oleh NAB, pertumbuhan ekonomi di Australia telah melambat secara signifikan selama setahun terakhir akibat kebijakan moneter. Pasar tenaga kerja telah mulai melonggar seperti yang diharapkan, tetapi kemajuan dalam meredakan inflasi yang tinggi jauh lebih lambat dari yang diperkirakan.
Kombinasi pertumbuhan yang lambat dan kemajuan yang lemah terhadap inflasi mencerminkan keputusan RBA untuk mengubah pendekatannya terhadap kebijakan moneter. Tingkat puncak akan lebih rendah dibandingkan bank sentral lainnya, tetapi periode tinggal di puncak ini akan lebih lama.
Namun, satu hal yang jelas—kemungkinan AUD/USD melanjutkan pertumbuhannya telah meningkat.
Posisi net short AUD berkurang sebesar $1,2 miliar menjadi -$1,6 miliar selama pekan pelaporan. Posisi long pada AUD meningkat, tampaknya didorong oleh penilaian ulang RBA, dengan harga bergerak naik dari rata-rata jangka panjang.
Ekspektasi terjadinya breakout di atas zona konsolidasi semakin meningkat. Kami memperkirakan aussie akan mulai bergerak menuju area resistensi 0.6870/6920. Hanya laporan pekerjaan AS yang luar biasa kuat, yang akan dirilis pada hari Jumat, yang bisa menghambat pertumbuhan cepat ini. Jika data nonfarm payroll sesuai dengan perkiraan, ekspektasi untuk penurunan suku bunga pertama oleh Federal Reserve pada bulan September akan semakin menguat. Dalam konteks kekhawatiran RBA, hal ini akan menandakan arah kebijakan yang berlawanan antara Fed dan RBA, yang akan menjadi faktor bullish yang kuat bagi aussie.
