Analisis Trading dan Rekomendasi untuk Yen Jepang
Uji harga 151,90 pada paruh pertama hari ini terjadi saat indikator MACD baru saja mulai bergerak naik dari titik nol, yang mengonfirmasi titik masuk yang valid untuk membeli dolar AS. Akibatnya, pasangan ini mengalami kenaikan lebih dari 25 poin, sebelum akhirnya terjadi penurunan permintaan terhadap dolar.
Penurunan ini berlangsung menjelang rilis data penting mengenai pasar tenaga kerja AS. Nonfarm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran merupakan indikator ekonomi yang sangat krusial dan dapat memengaruhi nilai USD. Jika data yang dirilis menunjukkan hasil yang lemah, hal ini dapat memicu gelombang penjualan baru untuk USD/JPY, karena akan semakin memperlargar kesenjangan dalam kebijakan moneter antara AS dan Jepang. Selain itu, Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan dan ekspektasi inflasi juga akan menjadi fokus, bersama dengan pidato dari anggota FOMC, Michelle Bowman dan Adriana Kugler.
Indeks Sentimen Konsumen berfungsi untuk menilai level kepercayaan ekonomi secara keseluruhan dan dampaknya terhadap pengeluaran konsumen, yang langsung berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Ekspektasi inflasi memiliki peran penting dalam kebijakan moneter, dengan pengaruhnya terhadap sentimen konsumen dan investor terkait tren harga di masa depan. Pidato dari FOMC oleh Bowman dan Kugler diperkirakan akan memberikan wawasan mengenai kebijakan Federal Reserve serta keputusan suku bunga di masa mendatang, menjadikannya perhatian utama bagi pasar.
Dalam konteks trading intraday, saya akan lebih fokus pada Skenario #1 dan Skenario #2 yang sejalan dengan tren bearish yang sedang berlangsung.

Sinyal Beli
Skenario #1: Beli USD/JPY di level 152,30 (garis hijau) dengan target pada 153,17. Pada level 153,17, saya akan keluar dari long position dan mempertimbangkan untuk menjual jika terjadi penurunan sebesar 30-35 poin. Pergerakan bullish diperkirakan baru akan terjadi setelah data ekonomi AS yang kuat dirilis.
Penting! Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas nol dan baru mulai naik.
Skenario #2: Beli USD/JPY setelah dua kali pengujian berturut-turut di level 151,95, asalkan indikator MACD berada di zona oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan dan dapat memicu pembalikan ke atas. Level targetnya adalah 152,30 dan 153,17.
Sinyal Jual
Skenario #1: Jual USD/JPY setelah menembus di bawah 151,95 (garis merah), yang dapat memicu penurunan tajam dengan level target di 151,36, di mana saya akan keluar dari short position dan mempertimbangkan untuk membeli kembali jika terjadi retracement sebesar 20-25 poin. Tekanan jual mungkin akan meningkat jika data AS menunjukkan angka yang lemah.
Penting! Sebelum menjual, pastikan indikator MACD berada di bawah nol dan baru mulai turun.
Skenario #2: Jual USD/JPY setelah dua kali pengujian berturut-turut di level 152,30, jika indikator MACD berada di zona overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan dan menandakan adanya pembalikan pasar ke bawah. Level target adalah 151,95 dan 151,36.

Keterangan di Dalam Grafik
- Garis Warna Hijau Tipis: Harga masuk untuk membeli instrumen.
- Garis Warna Hijau Tebal: Harga target untuk Take Profit atau perbaikan keuntungan manual, karena pertumbuhan lebih lanjut di atas level ini mungkin tidak terjadi.
- Garis Warna Merah Tipis: Harga masuk untuk menjual instrumen.
- Garis Merah Tebal: Harga target untuk Take Profit atau perbaikan keuntungan manual, karena penurunan lebih lanjut di bawah level ini mungkin tidak terjadi.
- Indikator MACD: Perhatikan area overbought dan oversold saat memasuki pasar.
Saran Penting untuk Trader Forex Pemula:
Hati-hati dalam membuat keputusan untuk memasuki pasar. Sebaiknya hindari melakukan trading sebelum waktu perilisan laporan atau berita yang penting untuk mencegah terjebak dalam pergerakan harga yang ekstrem. Apabila tetap melakukan trading saat rilis berita, selalu tetapkan perintah order stop-loss untuk meminimalkan potensi kerugian. Tanpa stop-loss, Anda berisiko kehilangan seluruh deposit dengan cepat, terutama jika trading dengan volume besar tanpa manajemen risiko yang tepat.
Selalu dibarengi dengan memiliki rencana trading yang jelas, seperti yang sudah diuraikan dengan jelas di atas. Keputusan trading yang diambil dengan cara impulsif, berdasarkan kondisi pasar saat ini, umumnya merupakan strategi yang merugikan bagi trader intraday.