Pada hari Kamis, pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan dengan cukup tenang, meskipun ketika data inflasi AS dirilis, harga mulai berayun tajam. Indeks harga konsumen bulan Agustus adalah 2,9% per tahun, yang secara keseluruhan sesuai dengan perkiraan. Inflasi inti tetap di 3,1%, juga sesuai harapan. Jadi secara umum, inflasi AS tidak mengejutkan siapa pun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, inflasi menjadi menarik bagi para trader karena pengaruh besarnya terhadap kebijakan moneter Fed. Dengan kedatangan Donald Trump, situasinya berubah drastis, menjadikan indeks harga konsumen hanya sebagai laporan biasa.
Mulailah dengan fakta bahwa kebijakan Trump membantu mendorong kenaikan harga konsumen. Karena inflasi tinggi secara universal dianggap sebagai hal negatif, Trump lebih suka bertindak seolah-olah tidak ada inflasi di Amerika. Ya, tampaknya, begitulah cara Anda "menyelesaikan" masalah. Harga naik, tarif membuat sekitar setengah dari barang impor dan barang yang diproduksi dengan bahan impor menjadi lebih mahal, tetapi Trump mengatakan tidak ada inflasi—jadi tidak ada.
Presiden AS tersebut tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menanamkan ide "tidak ada inflasi" di benak para pemilih. Misalnya, pada hari Rabu, ketika indeks harga produsen turun 0,1%, Trump segera memposting di Truth Social bahwa tidak ada inflasi. Namun, sebulan sebelumnya, ketika PPI mengalami lonjakan 0,9% yang belum pernah terjadi sebelumnya, Trump tidak berkomentar. Pada hari Kamis, ketika inflasi melonjak menjadi 2,9%, Trump juga tidak mengatakan apa-apa. Mengapa mengomentari angka yang bertentangan dengan narasi Presiden?
Ingat juga pemecatan Erika McEntarfer "karena memalsukan statistik resmi". Tentu saja, tidak ada pemalsuan, maupun manipulasi dalam kasus Jerome Powell atau Lisa Cook. Namun, Trump memang memiliki wewenang untuk memecat kepala Biro Statistik Tenaga Kerja, jadi McEntarfer hanya kurang beruntung.
Karena "tidak ada inflasi di AS", Trump tidak melihat alasan bagi Fed untuk mempertahankan suku bunga pada level saat ini. Bahkan jika Fed memangkas suku bunga dua kali sebelum akhir tahun, itu tidak akan cukup bagi Presiden AS. Itulah sebabnya dia berusaha memecat sebanyak mungkin anggota FOMC, dengan tujuan menggantinya dengan "orang-orangnya" yang akan memberikan suara sesuai keinginan. Namun, bahkan di sini, segalanya tidak berjalan mulus bagi Trump: dia gagal menggulingkan Lisa Cook, bahkan melalui pengadilan, karena kurangnya bukti kuat. Jerome Powell menolak untuk mundur, dan tidak ada pejabat Trump yang ingin meluncurkan penyelidikan resmi terhadap dugaan manipulasi oleh Ketua Fed terkait renovasi gedung bank sentral.
Jadi, pada titik ini, tidak masalah apa yang Trump pikirkan tentang inflasi—atau berapa tingkat inflasi sebenarnya di AS. Tugas Fed adalah menghentikan penurunan di pasar tenaga kerja tanpa menyebabkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi. Oleh karena itu, paling baik, kita akan melihat dua kali pemotongan suku bunga sebelum akhir tahun.
Rata-rata volatilitas untuk GBP/USD selama lima hari trading terakhir adalah 84 pips. Untuk pasangan ini, angka tersebut dianggap "rata-rata". Pada hari Jumat, 12 September, kami mengharapkan pergerakan di dalam kisaran 1,3492–1,3660. Pita atas dari saluran regresi linier mengarah ke atas, menunjukkan tren naik yang jelas. Indikator CCI sekali lagi memasuki zona oversold, memperingatkan kembali tentang kelanjutan tren naik.
Level Support Terdekat:
S1 – 1,3489
S2 – 1,3428
S3 – 1,3367
Level Resistance Terdekat:
R1 – 1,3550
R2 – 1,3611
R3 – 1,3672
Rekomendasi Trading:
Pada pasangan GBP/USD, tren naik tampaknya akan berlanjut. Dalam jangka menengah, kebijakan Trump mungkin akan terus menekan dolar, sehingga kami tidak mengharapkan pertumbuhan dolar. Oleh karena itu, posisi long dengan target di 1,3611 dan 1,3672 tetap paling relevan jika harga berada di atas rata-rata bergerak. Jika harga berada di bawah rata-rata bergerak, posisi short kecil dapat dipertimbangkan berdasarkan alasan teknis murni. Dari waktu ke waktu, dolar akan menunjukkan koreksi, tetapi untuk tren naik yang berkelanjutan, diperlukan bukti nyata dari akhir Perang Dagang Dunia atau beberapa faktor positif besar lainnya.
Penjelasan Elemen Grafik:
- Saluran regresi linier membantu menentukan tren saat ini. Jika kedua saluran menuju ke arah yang sama, tren tersebut kuat.
- Garis rata-rata bergerak (pengaturan 20,0, diperhalus) menunjukkan tren jangka pendek dan arah trading.
- Level Murray berfungsi sebagai level target untuk pergerakan dan koreksi.
- Level volatilitas (garis merah) adalah saluran harga yang mungkin untuk hari berikutnya, berdasarkan angka volatilitas saat ini.
- Indikator CCI: turun di bawah -250 (oversold) atau naik di atas +250 (overbought) berarti pembalikan tren mungkin sudah dekat.
