Analisis Trading dan Saran untuk Trading Yen Jepang
Pengujian harga di level 156,33 terjadi ketika indikator MACD sudah bergerak jauh di atas garis nol, yang membatasi potensi kenaikan pasangan ini. Oleh karena itu, saya tidak membeli dolar.
Selama sesi perdagangan AS, perhatian akan tertuju pada beberapa rilis penting. Dinamika klaim pengangguran awal adalah indikator kunci kesehatan pasar tenaga kerja. Peningkatan klaim tersebut dapat menandakan perlambatan aktivitas ekonomi dan peningkatan PHK. Sebaliknya, penurunan klaim menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil atau berkembang, yang merupakan tanda positif bagi perekonomian. Volume pesanan barang tahan lama mencerminkan aktivitas investasi perusahaan. Pertumbuhan indikator ini menunjukkan keyakinan bisnis dan kesiapan untuk berinvestasi di masa depan, serta peningkatan produksi industri yang diharapkan. Indeks PMI Chicago berfungsi sebagai indikator utama aktivitas bisnis di sektor manufaktur Chicago.
Para trader akan menganalisis indikator-indikator ini dengan cermat untuk menilai kondisi ekonomi AS saat ini. Jika data lemah, terutama data pasar tenaga kerja, tekanan pada pasangan USD/JPY dapat kembali dengan cepat.
Untuk strategi intraday, saya akan lebih mengandalkan skenario #1 dan #2.
Sinyal Beli
Skenario #1: Saya berencana membeli USD/JPY hari ini ketika harga mencapai titik masuk sekitar 156,55 (garis hijau pada grafik), dengan target di 157,06 (garis tebal hijau). Di sekitar 157,06, saya akan menutup posisi beli dan membuka posisi jual ke arah sebaliknya (mengantisipasi penurunan 30–35 poin). Anda dapat memperkirakan pasangan ini terus naik jika tren bullish berlanjut. Penting! Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas garis nol dan baru saja mulai naik dari sana.
Skenario #2: Saya juga berencana membeli USD/JPY hari ini jika harga menguji 156,33 dua kali berturut-turut sementara MACD berada di area oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan dan memicu reversal ke atas. Pertumbuhan menuju 156,55 dan 157,06 kemudian dapat diantisipasi.
Sinyal Jual
Skenario #1: Saya berencana menjual USD/JPY hari ini setelah terbentuk breakout ke bawah 156,33 (garis merah pada grafik), yang seharusnya memicu penurunan cepat. Target utama untuk penjual terletak di 155,83, tempat saya akan menutup posisi jual dan segera membuka posisi beli (mengantisipasi penurunan 20–25 poin). Tekanan jual akan kembali jika data sangat lemah. Penting! Sebelum menjual, pastikan indikator MACD berada di bawah garis nol dan baru saja mulai turun dari sana.
Skenario #2: Saya juga berencana menjual USD/JPY hari ini jika harga menguji 156,55 dua kali berturut-turut sementara MACD berada di zona overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan dan memicu reversal ke bawah. Penurunan menuju 156,33 dan 155,83 kemudian dapat diantisipasi.
Panduan Grafik
- Garis tipis hijau – level masuk untuk posisi beli
- Garis tebal hijau – Take Profit atau level keluar yang disarankan (pertumbuhan tidak mungkin berlanjut ke atas level ini)
- Garis tipis merah – level masuk untuk posisi jual
- Garis tebal merah – Take Profit atau level keluar yang disarankan (penurunan tidak mungkin berlanjut ke bawah level ini)
- Indikator MACD – saat memasuki pasar, andalkan zona overbought/oversold
Penting untuk Pemula
Trader forex pemula harus sangat berhati-hati saat memilih titik masuk. Sebelum laporan fundamental utama dirilis, sebaiknya hindari pasar agar tidak terjebak lonjakan harga yang tiba-tiba. Jika Anda memutuskan untuk trading selama rilis berita, selalu pasang order stop-loss untuk meminimalkan kerugian. Tanpa stop-loss, Anda dapat dengan cepat kehilangan seluruh deposit Anda, terutama jika Anda mengabaikan manajemen uang dan trading dengan volume besar.
Ingat, trading yang sukses memerlukan rencana trading yang jelas dan terstruktur, seperti yang disediakan di atas. Keputusan spontan berdasarkan situasi pasar saat ini adalah pendekatan yang merugikan bagi trader intraday.
