Bitcoin melaju dengan momentum bullish, dengan catatan banyak ahli atas tren naik yang meyakinkan. Para ahli strategi mata uang di DecenTrader menggemakan sentimen ini, menunjukkan bahwa cryptocurrency pertama ini mengalami kenaikan tajam pada minggu terakhir bulan September, didukung oleh pemerintah Tiongkok yang menerapkan berbagai langkah untuk merangsang aktivitas ekonomi di negara tersebut.
Menurut para analis di platform tersebut, rasio posisi long terhadap short BTC saat ini sangat rendah. Secara historis, pengaturan seperti ini sering terbentuk sebelum lonjakan harga cryptocurrency terkemuka tersebut.
Bitcoin "kembali naik melawan likuiditas ask dengan beberapa penjualan pasif ke harga sekitar $65.800," jelas DecenTrader, mencatat bahwa support secara bertahap bergeser ke arah level $63.000.
Menurut para ahli, mata uang digital ini kini kurang memiliki momentum yang diperlukan untuk menembus resistance dan memulai rally. Namun, mereka berharap situasi ini dapat berubah drastis pada awal Oktober, yang berpotensi mendorong BTC kembali unggul di pasar.
Seperti yang dilaporkan Bloomberg sebelumnya, Bitcoin telah naik lebih dari 10% pada akhir September. Sejak awal 2024, harganya telah melonjak sebesar 56%. Para analis mengaitkan kenaikan yang mengesankan ini sebagian besar dengan aliran dana besar-besaran ke dalam spot ETF BTC.
