Pedang Damocles menggantung di atas perekonomian AS. Jika hambatan terus berlanjut, ekonomi AS mungkin tidak akan bisa keluar dari situasi sulitnya dalam tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, langkah-langkah mendesak perlu diambil untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Menurut Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, PDB AS mungkin mengalami krisis besar dalam tiga tahun jika utang nasional tidak segera ditangani. Dalio memperingatkan bahwa jika pemerintah AS gagal menurunkan rasio utang terhadap PDB hingga 3% pada 2028, negara ini akan menghadapi gejolak ekonomi yang serius.
Saat ini, total utang federal AS mencapai $36,5 triliun. Sebelumnya, Donald Trump berjanji akan mengurangi utang nasional selama kampanye pemilunya. Namun, setelah menjabat, komitmen ini masih belum terwujud.
Ray Dalio memperingatkan bahwa jika utang terus meningkat tanpa kendali, AS mungkin mengalami krisis utang besar dalam 2–4 tahun ke depan. "Ini seperti serangan jantung yang semakin mendekat. Saya pikir itu akan terjadi dalam waktu sekitar tiga tahun," ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa banyak pemegang utang AS mulai menarik diri dari pasar, mengantisipasi kondisi yang semakin memburuk. Dalam jangka menengah, pemerintah AS mungkin kesulitan mencari pembeli obligasi negara (Treasuries). Sebagai tanggapan, Federal Reserve mungkin akan mendevaluasi dolar AS untuk meringankan pembayaran utang, tetapi langkah ini berisiko memicu kehancuran mata uang global lainnya. Ray Dalio menyimpulkan bahwa jika situasi semakin memburuk, dunia bisa menghadapi terulangnya Depresi Besar 1930-an—skenario yang ingin dihindari oleh sebagian besar bank sentral.
Kenaikan inflasi konsumen menjadi ancaman lain bagi ekonomi AS. Menurut para analis Moody’s, kebijakan perdagangan Trump yang agresif mungkin memicu lonjakan inflasi. Tarif impor terhadap barang dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok berpotensi menaikkan harga ponsel, konsol gim, laptop, mobil, dan alas kaki di AS. Para ahli memperkirakan bahwa inflasi bisa melonjak antara 4% hingga 20%, tergantung pada kategori barang yang terkena dampak.