Menurut Politico, penerapan tarif terhadap Tiongkok mengancam kehancuran ekonomi Uni Eropa. Para ahli yakin bahwa keputusan semacam itu akan meninggalkan dampak politik dan ekonomi.
Majalah populer tersebut mencatat bahwa ekonomi Eropa telah terintegrasi secara mendalam dengan Tiongkok selama beberapa dekade terakhir, dan konsumen telah terbiasa dengan barang-barang impor yang terjangkau.
"Baru-baru ini, negara-negara Uni Eropa telah membahas pengurangan ketergantungan mereka pada Tiongkok. Namun, sektor-sektor utama — mulai dari produsen mobil Jerman hingga produsen anggur Prancis dan rumah mode Italia — sangat bergantung pada Tiongkok, baik untuk produksi maupun penjualan," tegas Politico.
Para analis juga menunjukkan bahwa Tiongkok adalah mitra dagang terbesar ketiga Uni Eropa dalam hal barang dan jasa, dengan Amerika Serikat di posisi pertama dan Inggris di posisi kedua. Pada saat yang sama, impor Tiongkok menyumbang sekitar 21% dari ekonomi Eropa.