Februari ini membawa sejumlah kabar baik untuk pasar kripto. Pertama, CEO Tesla, Elon Musk, mengungkapkan rencananya untuk mengakuisisi $1,5 triliun bitcoin. Kemudian, Visa mengumumkan peluncuran layanan baru yang akan memungkinkan klien-klien bank Visa membeli dan menjual kriptokurensi. Penyedia kartu kredit yang paling banyak digunakan di dunia ini berencana meluncurkan program perangkat lunak baru pada akhir tahun ini. Program percobaan dari antarmuka pemograman aplikasi (API) akan memungkinkan para pengguna Visa membeli mata uang digital. Sistem pembayaran ini telah mencapai perjanjian dengan sejumlah bank mengenai integrasi program. Fitur utama program baru adalah opsi penarikan kriptokurensi ke dompet (wallet) digital. Sebagai contoh, PayPal tidak mengizinkan penggunanya mentransfer aset-aset kripto mereka ke luar platform tersebut. Kriptokurensi akan disimpan di Anchorage, bank aset digital pertama di AS yang disetujui otoritas federal. Bank digital lain, First Boulevard, akan menjalankan platform API. Visa telah menjalankan kerja sama yang sukses dengan proyek-proyek kripto melalui penerbitan kartu kredit untuk mereka. Pada musim semi 2020, raksasa kartu tersebut mengajukan permohonan paten untuk menciptakan mata uang digital berbasis teknologi blockchain.