Pemerintah Tiongkok baru-baru ini menyelesaikan uji Yuan digital. Selama percobaan, sekitar 50.000 warga Beijing menerima 200 Yuan digital yang dapat mereka gunakan untuk berbelanja online atau offline. Jumlah keseluruhan pembayaran mencapai $1,5 miliar.
Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan uang digital dapat mempengaruhi peningkatan aktivitas konsumen selama liburan Tahun Baru Imlek di Tiongkok. Ini adalah batu loncatan untuk peluncuran resmi e-currency. Tiongkok adalah negara pertama yang mulai mempertimbangkan digitalisasi mata uang nasionalnya. Tiongkok melakukan uji coba pertama pada tahun 2020, dan segera menjadi jelas bahwa bentuk uang baru memiliki sejumlah keuntungan.
Blockchain menjadi keuntungan nyata bagi pemerintah Tiongkok yang terobsesi dengan kontrol total. Bank sentral lokal mendapat akses ke semua transaksi yang dilakukan oleh pengguna Yuan digital. Mata uang digital memberi regulator kesempatan untuk memantau sirkulasi uang dan mencegah arus modal keluar.
Selain itu, penerapan e-money akan berkontribusi pada terbukanya pasar keuangan Tiongkok bagi orang asing. Hal ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan implementasi Yuan dalam perdagangan dan investasi internasional.
"Ide ini berada di dalam kerangka Sirkulasi Ganda Tiongkok, meningkatkan transparansi di China, sambil meningkatkan penggunaan CNY secara eksternal sebagai alternatif yang menarik untuk Dolar AS dalam transaksi," jelas para ahli di Saxo Bank.
