Menurut data The New York Times, di AS, jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 500 ribu. Para ahli memperkirakan bahwa angka tersebut melebihi jumlah korban jiwa dalam tiga perang, termasuk Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Vietnam.
Sementara itu, laporan yang disiapkan oleh Johns Hopkins University menunjukkan bahwa virus corona menewaskan 498,8 ribu orang. Departemen Urusan Veteran AS menekankan bahwa Perang Dunia I merenggut 53,4 ribu nyawa, sedangkan pada Perang Dunia Kedua, jumlah korban tewas mencapai 291,5 ribu. Dalam Perang Vietnam, 47,4 ribu orang tewas.
Sebelumnya, AS melaporkan jumlah terbesar kasus virus baru dan kematian akibat COVID-19. Kenaikan harian paling signifikan tercatat pada 2 Januari 2021. Hari itu, jumlah kasus yang dikonfirmasi mencapai 300 ribu. Pada 19 Februari, indikator tersebut turun menjadi 106,3 ribu.
Brasil (246,5 ribu) dan Meksiko (179,9 ribu) termasuk di antara tiga negara dengan jumlah kematian terbanyak akibat infeksi virus corona. Di Rusia, pandemi tersebut merenggut 83,2 ribu nyawa. Data dari Badan Statistik Negara Federal Rusia mengungkapkan bahwa dari April hingga Desember 2020, wabah virus corona menyebabkan 162,2 ribu kematian. Laporan tersebut memperhitungkan kasus-kasus ketika COVID-19 memengaruhi penyakit bawaan dan memicu komplikasi yang menyebabkan kematian. Menurut statistik, Rusia adalah negara keempat dengan jumlah kematian tertinggi.
