Pemerintah Italia terus membuat negaranya terlilit utang. Faktanya, utang publik Italia gagal memenuhi persyaratan UE atas rasio utang publik terhadap PDB sebelum krisis corona. Namun, akibat pandemi, ekonomi Italia yang rapuh lumpuh akibat parahnya utang nasional.
Menurut National Institute of Statistics (Istat), utang publik negara tersebut membengkak hingga 155,6% dari PDB menjadi senilai €2,569 triliun. Pada tahun 2019, utang nasional mencapai 134,6% dari PDB, namun virus corona memaksa pihak berwenang untuk menggunakan lebih banyak pinjaman. Beban utang tersebut diperparah dengan kontraksi tajam output perekonomian nasional. Italia diakui sebagai negara terdampak COVID-19 terparah yang mengacaukan ekonominya. Istat melaporkan bahwa produk domestik bruto Italia anjlok sebesar 8,9% setahun pada tahun lalu menjadi €1,651 triliun.
Italia bukan satu-satunya negara di UE yang memiliki utang publik terbesar. Spanyol harus menghadapi beban utang terberat selama 100 tahun. Pada tahun 2020, utang nasional Spanyol membengkak menjadi senilai €1,311 triliun, atau sebesar 117,1% dari PDB-nya, angka terburuk satu tahun sejak 1902. Secara keseluruhan, peningkatan utang publik melanda semua negara UE. Terlepas dari masalah utang, Inggris mengejutkan pelaku pasar dan analis dengan penurunan output ekonomi paling tajam selama 300 tahun. Pada tahun 2020, PDB Inggris mencatat kontraksi terburuk sejak 1709.
