USSR dulu mengikuti jalan untuk melampaui AS, pesaing politiknya yang sengit. Meskipun kesan superioritas Soviet telah menjadi sejarah, otoritas Rusia kontemporer masih ingin bersaing dengan AS. Tidak heran, bahkan keuntungan kecil dalam perjuangan yang tidak setara dengan ekonomi global teratas tersebut disajikan oleh media Rusia sebagai kemenangan telak.
Salah satu pencapaian besar tersebut yaitu, pada akhirnya, Rusia berhasil mengungguli AS dalam hal pasokan gas alam ke Eropa pada tahun 2020. Anehnya, kabar tersebut datang sebagai kejutan yang menyenangkan bagi rakyat Rusia pada umumnya. Mereka sangat yakin bahwa Rusia dengan sumber daya alamnya yang melimpah diakui sebagai pemimpin yang tak terbantahkan dalam ekspor komoditas nasional. Namun, menurut data resmi, Rusia baru memenangkan status ini tahun lalu.
Berdasarkan rincian statistik pasokan gas ke UE pada tahun 2020, Rusia menyumbang bagian yang sedikit lebih kecil dari sepertiga volume keseluruhan. Secara keseluruhan, pelanggan Eropa mengimpor hampir 84 juta ton gas alam cair (LNG) tahun lalu. Rusia hanya memasok 22 juta ton. Mengutip Cederic Cremers, Ketua divisi Shell di Rusia, volume yang dikirimkan oleh Rusia pada tahun 2020 sudah cukup untuk melampaui AS dengan pengiriman ke Eropa sebanyak 20 juta ton LNG. Menariknya, AS bertekad untuk mendapatkan lebih banyak akses ke pasar UE melalui perluasan ekspor LNG-nya.