Federal Reserve telah memutuskan untuk mengenakan sepatu dansa dan memukul lantai pasar obligasi. Mencoba menenangkan pasar obligasi Amerika, regulator sekarang mempertimbangkan untuk kembali ke apa yang disebut Operation Twist. The Fed menjalankan program ini untuk pertama kalinya pada tahun 1961. Konsepnya sederhana: menjual obligasi jangka pendek dan membeli obligasi jangka panjang. Bank sentral diperkirakan akan mengambil langkah setelah rekor lonjakan imbal hasil obligasi jangka panjang selama 11 tahun terakhir. Operation Twist harus menaikkan harga mereka, sehingga meratakan kurva imbal hasil. Saat ini, Fed bernegosiasi dengan dealer utama pasar obligasi untuk mencoba memahami apakah langkah tersebut tepat. Sumber yang dekat dengan situasi tersebut mengatakan bahwa program tersebut kemungkinan besar akan segera diluncurkan. Pakar strategi tarif di BofA Mike Cabana adalah salah satu pendukung gagasan ini. "Twist adalah resep kebijakan yang sempurna untuk The Fed," ucapnya pada awal Maret. Cabana menilai masalah utama obligasi AS adalah tingginya likuiditas yang tidak dapat diserap pasar. Treasury berada di bawah tekanan karena kurangnya pembeli obligasi. Dengan demikian, imbal hasil 10-tahun melonjak menjadi 1,5% pada akhir Februari dari 1% pada awal tahun, sementara obligasi 30-tahun naik lebih dari 1,6% untuk periode yang sama.