Demokrat mencapai kemenangan terbesar mereka. Setelah perjuangan panjang, Presiden Joe Biden akhirnya mengesahkan paket bantuan ekonomi senilai $1,9 triliun menjadi undang-undang. Paket stimulus besar-besaran ini disebut bersejarah karena sebelumnya AS belum pernah melakukan suntikan keuangan yang begitu besar ke dalam perekonomian.
Fitur utama dari rencana tersebut termasuk bantuan langsung kepada warga negara biasa dan bantuan bagi usaha kecil yang terdampak pandemi. RUU ini merupakan kemenangan besar legislatif bagi Biden. Terlebih, RUU sangat populer di kalangan penduduk Amerika.
"Legislasi bersejarah ini adalah tentang membangun kembali tulang punggung negara ini dan memberi kesempatan berjuang bagi orang-orang di negara ini, pekerja, kelas menengah, orang-orang yang membangun negara," kata Biden di Oval Office sebelum menandatangani undang-undang tersebut. "Itulah intinya", Biden menyatakan.
Sekitar setengah dari seluruh dana akan digunakan untuk memberikan bantuan kepada penduduk, sementara sebagian besar lainnya akan digunakan untuk merevitalisasi perekonomian. Selain itu, pemerintah juga akan mengalokasikan $400 miliar untuk penelitian, pengembangan, dan distribusi vaksin. Hampir setiap pekerja Amerika akan menerima satu kali bantuan langsung sebesar $1.400. Terlepas dari tingkat tunjangan standar, rumah tangga AS yang saat ini menganggur akan menerima tunjangan pengangguran federal sebesar $300 per minggu.
Tercatat, tindakan tersebut menyebabkan perdebatan sengit di kalangan senator, dengan selisih hasil pemungutan suara Senat 50-49. Beberapa proposal dihapus dari versi final undang-undang tersebut, tetapi secara umum, RUU tersebut akhirnya menyatukan Demokrat dan Republik. "Ada cahaya di ujung terowongan gelap tahun lalu. Namun, saat ini kita tidak boleh lengah atau menganggap ini sebagai kemenangan tak terelakkan. Bersama-sama, kita akan melewati pandemi ini dan mengantarkan masa depan yang lebih sehat dan penuh harapan," Biden menegaskan..