Para pejabat Rusia belum lama ini dengan penuh kebanggaan mengumumkan kesuksesan besar dalam pertarungan melawan hegemoni dolar AS. Ketua parlemen Rusia State Duma, Vyacheslav Volodin, menyampaikan kabar mengenai strategi anti dolar. Ia dengan bangga menyatakan hampir selesai menghapus kebergantungan pada greenback.
Investor dan bahkan warga biasa begitu terbiasa mendengar kabar bahwa Rusia sekali lagi hampir menyingkirkan dolar AS. Namun, de-dolarisasi masih berjalan dengan skala penuh. Meskipun, Rusia memang telah membuat beberapa kemajuan. Menurut statistik dari Bank Sentral Federasi Rusia, tabungan warga Rusia dalam mata uang asing berada di level terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Bagaimanapun, prosesnya terlalu lambat. Meskipun Rusia telah mengubah struktur Dana Kesejahteraan Nasional-nya (NWF), pada umumnya, bagian aset dalam dolar dan euro sejauh ini menurun menjadi 35% dari 45%, Volodin menjelaskan. Yang menarik, bahkan pembayaran dengan mitra dagang seperti China sebagian besar dilakukan dalam dolar. Lucunya, China juga mencoba mencoba menghindari dolar AS.
Rusia berangsur menjauh dari kebergantungan pada greenback. Contohnya, di dalam EAEU, pembayaran dalam mata uang nasional telah melambung hingga 74%, khususnya dengan China dan Turki, Volodin menunjukkan.
Mengingat pemerintahan Biden dapat menjatuhkan sanksi baru pada Rusia, Kremlin akan mengambil kebijakan untuk mengurangi kebergantungan ekonomi pada dolar AS secepat mungkin.
