China berhasil menghemat banyak uang pada pembayaran reguler di tengah pandemi. Pada situasi ini, importir minyak mentah China mengisi persediaan minyak mereka hingga penuh, sementara pasar menyaksikan kemerosotan harga. Kini, ketika kuotasi menyentuh level tertinggi sepanjang masa yang baru, ketertarikan negara ini terhadap minyak berkurang.
China adalah negara pertama yang melambung dari krisis virus corona. Negara ini langsung mulai membeli minyak yang murah. Pada hari ini, cadangan minyaknya setara dengan level 100 hari impor dan bahkan sempat naik hingga 120 hari. Sederhananya, tangki-tangki penyimpanan importir terbesar dunia ini penuh. Bagaimanapun, ini kemungkinan tidak mencegah China membeli minyak yang lebih murah. Saat ini, otoritas setempat semakin aktif terlibat dalam pembangunan fasilitas untuk menyimpan pasokan tambahan.
Para analis memperkirakan China akan terus memperluas dominasinya dalam pasar minyak global meski kehabisan ruang penyimpanan. Menurut General Administration of Customs, pengiriman minyak tumbuh 7,3%, atau 10,85 juta barel per hari, tahun lalu. Selain itu, impor gas alam China naik 5,3% pada 2020. Ini berarti bahwa level cadangan yang mencukupi penting untuk ketahanan ekonomi Beijing, khususnya di masa ketika kebijakan asing bergejolak.
