Sebelum memilih strategi investasi, banyak analis menyarankan penetapan harga dalam faktor politik.
Federal Reserve telah menetapkan laju kebijakan moneter untuk 12 bulan mendatang. Regulator akan mempertahankan sikap optimisnya serta terus menyuntikan dana kepada perekonomian untuk menopang sistem keuangan yang goyah. Selain itu, pengamat keuangan dari negara lain akan mengikuti strategi yang serupa. Analis mencatat bahwa korelasi antara instrumen keuangan dan kebijakan moneter baru-baru ini telah menguat.
Menurut hasil dari rapat Fed, bulan Maret ini menjadi bulan yang pentin di AS. Sebagai contoh, keputusan keuangan utama ditentukan untuk menetapkan laju kebijakan moneter untuk bulan mendatang atau hingga akhir tahun ini telah dilakukan di bulan Maret. Rapat FOMC berlangsung pada 16-17 Maret dan berakhir dengan testimoni Ketua Fed Jerome Powell, yang membawa beberapa pertanyaan penting.
Perekonomian AS pulih dari krisis corona di laju lebih cepat dibandingkan dengan yang diprediksi sebelumnya. Namun, meskipun terdapat latar belakang fundamental yang positif, regulator berniat untuk mempertahankan pendekatan halus kepada kebijakan moneter untuk beberapa waktu. Menurut Powell, alasan utama untuk mempertahankan sikap optimis adalah situasi perekonomian negara. Angka total pekerjaan pada perekonomian AS tetap berada di 9,5 juta dibawah level awal krisis. Meskipun demikian, level tenaga kerja telah meningkat secara signifikan dibalik aktivitas ekonomi yang meningkat.
Fed dan pemerintah AS mencoba meyakinkan investor besar bahwa perekonomian, serta situasi epidemiologi di negara, dibawah kendali dan penurunan tajam perekonomian tidak mungkin terjadi. Selain itu, para investor memastikan bahwa bank sentral akan berintervensi dan membantu perekonomian jika diperlukan. Dengan demikia, retorika positif dari otoritas AS tersebut dan adopsi dari langkah stimulus telah menarik investor dan arus keuangan. Kirill Vikhlyantsev, seorang anggota dari Dewan Direktur di Vax Capital AG, yakin bahwa otoritas AS melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan menggunakan metode yang sangat efektif untuk menyelamatkan perekonomian dan martabatnya. Beberapa orang tidak akan setuju dengan pendapat Vikhlyantsev karena tentu saja tidak semua negara saat ini bisa membanggakan strategi bijak tersebut dalam menarik kembali investor yang diremehkan.
Berkat strategi kebijakan moneter Fed dan paket bantuan $1,9 triliun dolar AS kemungkinan akan menjaga status cadangan mata uang dunia dalam beberapa tahun mendatang. Namun, saat merencanakan strategi trading, para ahli menyarankan bahwa investor masih dengan seksama memantau pidato Joe Biden seiring kelanjutan dari kebijakan perlindungan juga akan memiliki dampak merugikan bagi greenback.
