Reputasi keuangan Amerika Serikat agak ternoda. Moody's, lembaga pemeringkat internasional, menurunkan prospek peringkat kredit negara tersebut menjadi "negatif" dari "stabil", dengan alasan defisit fiskal yang besar dan keterjangkauan utang yang lebih rendah. Selain itu, lembaga penilai risiko terkemuka mengafirmasi emiten jangka panjang dan peringkat senior tanpa jaminan AS di AAA.
Langkah ini menyusul penurunan peringkat yang dilakukan lembaga pemeringkat lainnya. Pada tanggal 1 Agustus 2023, Fitch memangkas peringkat default penerbit mata uang asing jangka panjang Amerika Serikat menjadi AA+ dari AAA. Pergeseran ini mencerminkan potensi kemerosotan fiskal selama tiga tahun ke depan. Meningkatnya beban utang umum dan terkikisnya tata kelola pemerintahan di Amerika Serikat semakin memperburuk keadaan. Selain itu, pemeringkat kredit menyebutkan kebuntuan berkepanjangan mengenai pagu utang AS serta penyelesaiannya pada menit-menit terakhir.
Selain itu, para analis Moody's menyatakan keprihatinan mengenai berlanjutnya polarisasi politik di Kongres, yang "meningkatkan risiko bahwa anggota parlemen tidak akan dapat mencapai konsensus mengenai rencana fiskal untuk memperlambat penurunan dalam keterjangkauan utang."
Investor menyuarakan kekhawatiran yang diangkat oleh lembaga pemeringkat tersebut. Begitu peringkatnya diturunkan, indeks saham AS anjlok. Dengan latar belakang ini, obligasi pemerintah AS mencapai titik terendah dalam 16 tahun terakhir.
Pada 4 Oktober 2023, utang pemerintah AS mencapai rekor tertinggi sebesar $33,442 triliun setelah naik $275 miliar dalam satu hari dari sebelumnya, $33,167 triliun. Sebelumnya, ahli strategi mata uang Michael Hartnett memperkirakan bahwa utang publik AS akan naik $5,2 miliar setiap hari selama dekade berikutnya.
Menurut para pakar, faktor utama yang melemahkan prospek lembaga pemeringkat tersebut adalah risiko besar memburuknya keberlanjutan fiskal di Amerika Serikat. Aspek negatif ini tidak dapat sepenuhnya diimbangi dengan keunggulan kredit negara tersebut.
“Respon kebijakan signifikan apa pun yang mungkin dapat kita lihat terhadap penurunan kekuatan fiskal ini mungkin tidak akan terjadi hingga tahun 2025,” jelas William Foster, wakil presiden senior di Moody's. Sementara itu, lembaga tersebut tidak menutup kemungkinan adanya penurunan peringkat AS lagi dalam jangka menengah.