Penjualan ritel di Selandia Baru mencatat penurunan signifikan pada kuartal kedua 2024, dengan indikator terbaru menunjukkan penurunan sebesar 3,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Data ini diperbarui pada tanggal 22 Agustus 2024 dan mengungkapkan tren melemahnya penjualan ritel yang telah berlangsung sejak kuartal pertama 2024.
Pada periode pertama tahun ini, angka penjualan ritel telah turun sebesar 2,4%. Dengan penurunan yang lebih tajam pada kuartal kedua, tampak jelas bahwa sektor ritel Selandia Baru menghadapi tantangan yang semakin sulit.
Para analis mengamati berbagai faktor yang mungkin berkontribusi pada penurunan ini, termasuk perubahan pola belanja konsumen, ketidakpastian ekonomi global, dan inflasi yang mulai berdampak pada daya beli masyarakat. Perkembangan ini memaksa banyak perusahaan ritel untuk mengevaluasi kembali strategi mereka, demi bertahan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.