Indeks dolar turun di bawah 104,5 pada hari Kamis, membalikkan keuntungan dari hari sebelumnya saat investor menilai dampak dari tarif otomotif yang baru diumumkan oleh Presiden Trump. Pada Rabu malam, Presiden Trump mengumumkan tarif 25% pada semua kendaraan impor dan truk ringan, yang berlaku mulai 2 April. Langkah ini mencakup tarif timbal balik pada negara-negara yang memberlakukan bea pada barang-barang Amerika, sejalan dengan komitmennya untuk mempertahankan tarif ini sepanjang masa jabatan keduanya. Konflik perdagangan yang semakin intensif ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dan kebangkitan tekanan inflasi, yang telah menyebabkan gangguan di pasar keuangan. Kepercayaan konsumen AS telah jatuh ke titik terendah dalam lebih dari empat tahun, memperburuk kekhawatiran ini. Selain itu, data pada hari Rabu menunjukkan penurunan tak terduga dalam pesanan baru untuk barang modal non-pertahanan, tidak termasuk pesawat—indikator penting dari investasi bisnis—setelah tiga bulan berturut-turut mengalami pertumbuhan. Investor kini memusatkan perhatian pada rilis laporan indeks harga PCE pada hari Jumat, indikator inflasi utama yang disukai oleh Federal Reserve.