Pada April 2025, sentimen manufaktur Jepang, yang diukur oleh indeks Reuters Tankan, melonjak ke +9 dari -1 pada Maret, mencapai titik tertinggi sejak Agustus tahun sebelumnya. Meskipun sentimen saat ini tampak positif, kekhawatiran muncul untuk tiga bulan mendatang karena meningkatnya kekhawatiran tentang kebijakan perdagangan AS. Indeks ini diperkirakan akan turun kembali ke nol, dengan Jepang bersiap menghadapi tarif 10% pada ekspornya ke AS, bersama dengan tarif signifikan 25% pada mobil. Industri yang sangat bergantung pada ekspor, terutama sektor otomotif dan mesin, menyuarakan kekhawatiran atas penurunan pesanan dan keraguan klien yang meningkat. Masalah utama tetap ketidakpastian seputar tarif AS, meskipun beberapa perusahaan juga menyoroti permintaan yang melemah dari China dan ancaman persaingan yang ditimbulkan oleh barang-barang China berbiaya rendah yang mempengaruhi penjualan domestik.