Pada hari Jumat, indeks S&P/ASX 200 turun sebesar 0,2%, berakhir di 8.547, menandai sesi penurunan kedua berturut-turut. Penurunan ini dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan geopolitik dan kekhawatiran yang terus-menerus mengenai tarif, yang melemahkan sentimen pasar. Namun, indeks menunjukkan ketahanan selama seminggu, mencatat kenaikan 0,4%—kenaikan mingguan kelima berturut-turut. Di Timur Tengah, ketegangan meningkat setelah Israel melakukan serangan preemptif terhadap fasilitas nuklir Iran, memicu kekhawatiran akan pembalasan dan potensi konflik regional yang lebih luas. Memperburuk masalah ini, mantan Presiden Trump mengeluarkan ancaman tarif baru, termasuk perpanjangan bea baja untuk mencakup peralatan berbasis baja. Para pelaku pasar kini sangat menantikan rincian lebih lanjut tentang perjanjian perdagangan AS-Cina yang belum terselesaikan. Di dalam negeri, fokus beralih ke angka ketenagakerjaan Australia untuk bulan Mei, yang akan dirilis minggu depan, yang dapat mempengaruhi sikap suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA). Dalam sektor korporasi, saham pertambangan menjadi yang paling terpukul, dengan perusahaan seperti BHP Group turun 2,3%, Rio Tinto turun 0,9%, dan South32 turun 3,2%. Sebaliknya, perusahaan pertambangan emas dan energi mengalami kenaikan, didorong oleh naiknya harga minyak dan emas.