Harga emas tetap berada di sekitar $3,350 per ons pada hari Selasa, mengurangi keuntungan sesi sebelumnya tetapi tetap menunjukkan pergerakan kuat sejak mencapai rekor tertinggi pada kuartal kedua. Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian yang berlanjut mengenai tarif dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral. Dalam pengumuman penting, Presiden AS Trump memberi tahu 25 negara, termasuk mitra dagang utama seperti Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa, tentang tarif baru yang berlaku mulai 1 Agustus, sambil juga secara politis menargetkan Brasil dengan tarif. Ketidakpastian seputar kebijakan ekonomi AS ini telah melemahkan dolar AS, mendorong bank sentral untuk meningkatkan cadangan emas mereka daripada berinvestasi dalam sekuritas Treasury yang biasa. Survei menunjukkan bahwa bank sentral secara kolektif meningkatkan kepemilikan emas mereka sebesar 20 ton bersih pada bulan Mei, dipimpin oleh Kazakhstan, Turki, Polandia, dan Singapura. Secara bersamaan, ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan mendatang semakin kuat, bersamaan dengan inflasi utama AS yang naik menjadi 2,7% pada bulan Juni, seperti yang diproyeksikan, sementara pasar terus mengantisipasi dua kali pemotongan suku bunga dalam tahun ini.