Bank Nasional Republik Kyrgyzstan menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin menjadi 11,00% selama pertemuannya pada 24 November 2025. Penyesuaian ini menandai kenaikan suku bunga kedua berturut-turut, menghasilkan biaya pinjaman tertinggi sejak April 2024. Keputusan ini dimaksudkan untuk mengatasi tekanan inflasi yang sedang berlangsung yang disebabkan oleh kenaikan harga pangan global, peningkatan biaya bahan bakar dan listrik, serta permintaan domestik yang kuat. Saat ini, inflasi telah mencapai 7,3% secara year-to-date dan 8,9% secara tahunan. Harga non-pangan terpengaruh oleh biaya impor yang tinggi, sementara inflasi pangan tetap relatif moderat. Aktivitas ekonomi di dalam negeri terus kuat, dengan PDB riil meningkat sebesar 10% dari Januari hingga Oktober. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor jasa, konstruksi, dan industri, serta peningkatan upah, remitansi, pinjaman konsumen, dan investasi. Bank sentral menyoroti pentingnya risiko eksternal—seperti fluktuasi harga energi, inflasi pangan global, dan tekanan dari negara mitra—yang membenarkan sikap kebijakan moneter yang lebih ketat. Pertemuan kebijakan berikutnya dijadwalkan pada 26 Januari 2026.